Kaltaraa1.com Bulungan-Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si membuka Pekan Budaya Daerah (PKD) yang tahun ini diikuti 138 pelajar dari 7 kecamatan bertempat di SMPN 3 Tanjung Selor pada Rabu (17/3). PKD bertujuan memfasilitasi pelestarian olahraga tradisional sebagaimana amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi apalagi PKD ini setiap tahunnya digelar di tempat atau sekolah yang berbeda, bergantian menjadi tuan rumah,” ujar Bupati. PKD berisi kompetisi permainan rakyat yaitu Egrang dan Hadang yang diikuti pelajar usia 13 – 15 tahun. Bupati berharap, PKD dapat menjadi momen berkumpul perangkat pendidikan dari 10 kecamatan se-Bulungan untuk bersinergi memajukan dunia pendidikan dan kebudayaan yang ada di Bulungan.
“Tahun depan PKD ini mungkin bisa diselenggarakan di halaman Kantor Bupati Bulungan,” pintanya. Bupati berpesan kepada para pelajar agar selalu menghormati guru dan kepala sekolah sebagai bagian dari budaya menghormati orang yang lebih tua.
“Saya yakin dan percaya, tidak ada satupun guru ataupun kepala sekolah yang ingin menjerumuskan anak didiknya kepada hal-hal yang tidak baik. Jadi jangan melawan guru, dengarkan apa yang menjadi nasehat dan arahan dari guru maupun kepala sekolah,” pesan Bupati. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs Suparmin Seto menambahkan, perkembangan teknologi saat ini mengubah perilaku masyarakat utamanya anak-anak sehingga permainan rakyat tidak terwariskan. Hal tersebut menjadi ancaman bagi kelangsungan nilai tradisi asli Nusantara.
Permainan rakyat seperti Egrang, Terompah Panjang, Hadang, Sumpitan, Gebuk Bantal, Lari Balok, Tarik Tambang, Panjat Pohon Pinang dan lain-lain adalah bentuk permainan yang dilakukan oleh kelompok masyrakat secara berulang, memiliki nilai luhur, dan diwariskan dari nenek moyang untuk mempertahankan tradisi setempat.
“PKD tingkat Kabupaten Bulungan ini menjadi salah satu solusi pemajuan kebudayaan untuk memicu pemerintah dan masyarakat memainkan permainan rakyatnya,” terangnya.