Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Forum Anak Daerah dinilai memiliki peran dalam mencegah munculnya kasus baru stunting di daerah. Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Provinsi Kalimantan Utara, Deddy Prasetya Noor.
Dia menjelaskan, Forum Anak merupakan agen perubahan sebagai pelapor dan pelopor (2P) untuk melakukan sosialisasi program terkait anak khususnya dalam mencegah stunting, seperti pendidikan kesehatan reproduksi, pemenuhan gizi, pencegahan perkawinan anak.
“Adik adik di Forum Anak memiliki peran di tingkat akar rumput, baik kepada sesama anak maupun keluarga yang dikemas menarik dan bersifat millennial kepada teman-teman seusianya di seluruh daerah,” kata Deddy pada pekan ini.
Secara umum, program wajib belajar 12 tahun diharapkan dapat dijalani anak-anak. Dengan begitu ketika sampai di Perguruan Tinggi, anak dapat memahami persoalan stunting dan upaya mencegahnya.
“Pemerintah pusat sebenarnya juga menyediakan layanan call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, serta melakukan program pemberdayaan perempuan di tingkat desa,” jelasnya.
“Layanan dan program ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan edukasi terkait pencegahan stunting dalam masyarakat, sekaligus mendukung program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak,” bebernya menambahkan.
Adapun, BKKBN RI mengungkapkan bahwa pendewasaan usia perkawinan anak sangatlah penting dalam mencegah stunting. Untuk itu, BKKBN telah melibatkan peran generasi muda melalui Generasi yang Punya Rencana (GenRe) agar tidak melakukan perkawinan anak, seks di luar nikah, dan menjauhi narkotika. BKKBN juga menjalankan program Bina Keluarga Remaja dan Posyandu Keluarga. (adv)