Penguatan Konsumsi B2SA Menjadi Bagian Pencegahan Stunting

redaksi

Ads - After Post Image

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Provinsi Kalimantan Utara, Deddy Prasetya Noor menjelaskan, penguatan ketersediaan pangan dengan meningkatkan konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), menjadi bagian dalam upaya pencegahan kasus stunting baru.

“Upaya penanggulangan stunting terus diupayakan, dan salah satu strategi pentingnya adalah dengan memperkuat ketersediaan pangan melalui peningkatan konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA),” kata Deddy pada pekan ini.

Lanjut dia, kebijakan untuk mendorong konsumsi B2SA di Kaltara telah disepakati dalam Rembuk Stunting 2024. Hal ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan untuk menjadikan B2SA sebagai pilar utama dalam pencegahan stunting.

Dia memaparkan, Pangan B2SA kaya akan berbagai zat gizi penting seperti protein, vitamin, dan mineral yang esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Konsumsi B2SA membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, sehingga mereka lebih tahan terhadap penyakit dan infeksi.

“Pangan B2SA membantu mencegah berbagai masalah kekurangan gizi, seperti anemia dan defisiensi vitamin, yang dapat berkontribusi pada stunting,” jelasnya.

Untuk mencapai tujuan menjadikan B2SA sebagai kunci pencegahan stunting di Kaltara, ditempuh dengan upaya komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. Dimulai dengan meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya B2SA untuk kesehatan anak dan pencegahan stunting.

“ Mendorong diversifikasi pangan lokal dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah di Kaltara. Selanjutnya, memperkuat sistem ketahanan pangan di tingkat komunitas untuk memastikan akses yang berkelanjutan terhadap pangan B2SA,” paparnya.

Secara teknis, masyarakat terutama keluarga dengan anak balita, perlu diberdayakan untuk menerapkan pola makan B2SA dalam kehidupan sehari-hari. Adapun, perlu adanya peningkatan Meningkatkan lintas sektor, seperti antara pemerintah daerah, dinas kesehatan, akademisi, LSM, dan sektor swasta, dalam upaya pencegahan stunting melalui B2SA.

“Memperkuat ketersediaan pangan dengan meningkatkan konsumsi B2SA merupakan langkah strategis dalam upaya pencegahan stunting di Kalimantan Utara. Dengan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak, B2SA dapat menjadi kunci untuk mewujudkan generasi Kaltara bebas stunting,” pungkasnya. (adv)

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik