KaltaraA1.com,TANJUNG SELOR – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus memperkuat komitmennya dalam memantau perkembangan warga penerima bantuan usaha ekonomi produktif kategori individu. Pemantauan ini bertujuan memastikan bantuan yang disalurkan benar-benar mampu mendorong kemandirian ekonomi masyarakat kurang mampu.
Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin pada Dinsos Kaltara, H. Arminsyah, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan, tetapi juga pada keberlanjutan usaha yang dirintis oleh penerima bantuan.
“Setelah beberapa waktu menerima bantuan, kami akan mencatat perkembangan usaha mereka. Dari pemantauan ini, kita bisa melihat persentase keberhasilannya dan menentukan langkah perbaikan jika diperlukan,” ujar Arminsyah pada pekan ini.
Ia menambahkan, pemantauan dilakukan secara berkala dan menyeluruh untuk memastikan setiap bantuan yang diberikan memiliki dampak nyata.
“Kami memantau langsung di lapangan untuk mendapatkan data riil. Data ini sangat penting bagi kami dalam mengevaluasi efektivitas program sekaligus menjadi dasar untuk merancang kebijakan yang lebih baik di masa depan,” katanya.
Selain mencatat keberhasilan, pemantauan ini juga bertujuan untuk menganalisis kendala yang dihadapi oleh penerima bantuan, terutama bagi mereka yang usahanya mengalami kegagalan.
“Jika ada penerima yang usahanya tidak berkembang atau bahkan berhenti, kami berupaya mencari tahu penyebabnya, apakah karena kurangnya pendampingan, kurang tepatnya jenis usaha yang dipilih, atau faktor eksternal lainnya,” jelas Arminsyah.
Dinsos Kaltara juga memastikan bahwa proses monitoring dan evaluasi ini dilakukan sesuai dengan arahan dan catatan dari Inspektorat Provinsi Kaltara.
“Kami selalu berkoordinasi dengan Inspektorat agar pelaksanaan program sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan. Ini penting untuk menjaga akuntabilitas dan memastikan setiap rupiah bantuan benar-benar memberikan manfaat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arminsyah menyebutkan bahwa hasil dari monitoring ini akan digunakan untuk menyusun laporan kepada kepala daerah terkait efektivitas program bantuan.
“Keberhasilan program ini tidak hanya dilihat dari jumlah bantuan yang disalurkan, tetapi juga dari dampak jangka panjangnya terhadap kehidupan penerima bantuan,” tegasnya.
Diharapkan, dengan sistem pemantauan yang komprehensif, penerima bantuan dapat lebih termotivasi untuk mengelola usahanya secara berkelanjutan.
“Kami percaya, dengan pendampingan yang tepat, mereka yang menerima bantuan akan mampu meningkatkan taraf hidupnya dan pada akhirnya keluar dari kategori fakir miskin,” pungkas Arminsyah. (adv/RND)