Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Kaltara, Upaya Tepat Menangani Persoalan yang Saling Berkaitan

redaksi

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Provinsi Kalimantan Utara menunjukkan langkah maju dalam penanggulangan dua isu krusial yang dihadapi Indonesia, yakni stunting dan kemiskinan ekstrem.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Provinsi Kalimantan Utara, Deddy Prasetya Noor menjelaskan, Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Penurunan Kemiskinan Ekstrem yang Diketuai oleh Wakil Gubernur Kaltara, Yansen Tipa Padan, menjadi bukti nyata komitmen Kaltara untuk menangani kedua permasalahan yang saling terkait ini secara komprehensif.

“Langkah ini selaras dengan pemahaman bahwa stunting dan kemiskinan ekstrem memiliki hubungan yang erat. Anak-anak dari keluarga miskin ekstrem lebih rentan mengalami stunting akibat kekurangan asupan gizi, akses air bersih dan sanitasi yang tidak memadai, serta rendahnya pengetahuan dan kesadaran tentang pola asuh yang tepat,” paparnya.

Baca Juga  SI JAGO MERAH KEMBALI BERAKSI DI NUNUKAN BARAT MENGHABISKAN SATU RUMAH

Oleh karena itu, penanganan kedua isu ini tidak dapat dilakukan secara terpisah. Diperlukan pendekatan terpadu yang menyasar akar permasalahan dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

“Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Kaltara menjadi wadah kolaborasi yang efektif untuk merumuskan strategi dan program yang tepat sasaran,” jelasnya.

Beberapa poin penting yang diperhatikan dalam upaya penanggulangan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kaltara, dimulai dengan membangun basis data yang terintegrasi dan terkini mengenai prevalensi stunting dan kemiskinan ekstrem di Kaltara.

Baca Juga  Deteksi Dini Stunting Lewat Penimbangan Balita Rutin

“Data ini penting untuk menentukan target yang realistis dan memantau kemajuan program,” ujarnya.

Selanjutnya, mengembangkan program-program yang terarah pada kelompok sasaran yang paling rentan, seperti keluarga miskin ekstrem di wilayah terpencil. Intervensi ini dapat berupa pemberian bantuan sosial, edukasi gizi, peningkatan akses air bersih dan sanitasi, serta pelatihan keterampilan bagi orang tua.

Memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar instansi pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat dalam pelaksanaan program. Hal ini untuk memastikan bahwa semua pihak bekerja sama secara efektif dan terarah.

Baca Juga  DPRD Kaltara Ingatkan Minimnya Perusahaan Berikan CSR ke Masyarakat

“Paling penting juga meningkatkan peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem. Edukasi dan pelatihan dapat diberikan kepada masyarakat tentang pola asuh yang tepat, gizi seimbang, dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” bebernya.

Penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem di Kaltara bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan komitmen dan kerjasama yang kuat, Kaltara dapat mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak dan generasi penerus. (adv)

Bagikan:

Ads - After Post Image

Ads - Before Footer