Usulan Tagana Jadi PPPK Masih Digodok

redaksi

Kaltaraa1.com,TANJUNG SELOR- Diakhir 2024 ini, beberapa relawan dinyatakan masuk dalam data base Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk ditetapkan sebagai Anggota Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun sayangnya, relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) masih dalam proses penggodokan di pusat.

Kepala Seksi (Kasi) Bidang Lindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Kaltara, Safaruddin mengatakan bahwa karena keterbatasan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), sehingga Tagana hanya masuk pada kategori usulan hingga saat ini.

“Tagana ini sudah diinisiasi oleh Kemensos dan sudah terdata. Saat ini bahkan ada beberapa relawan yang masuk dalam data base PPPK Kemensos, karena ada beberapa nama yang terpilih. Sementara Tagana masih digodok, padahal Tagana ini lebih lama,” ungkap Safaruddin.

Baca Juga  Ketua DPRD Kaltara Hadiri Haul ke-57 Guru Tua di Sulawesi Tengah

Dikatakan Safaruddin, saat ini Kemensos memiliki dua relawan yakni Tagana dan Proper Pertanian. Keduanya merupakan hasil inisiasi oleh Kemensos RI sebab itu data relawan tersebut telah ada ditangan pemerintah pusat melalui Kemensos RI. Namun lanjut Safaruddin proper dan tagana ini memiliki dua direktorat yang berbeda yani bencana alam dan bencana non alam (sosial).

Untuk itum, guna mendukung kinerja relawan, lanjut Safaruddin pihaknya berencana untuk mengadakan peningkatan kompetensi relawan seperti pelatihan selter yang berkaitan dengan bencana. Meski kegiatan ini tidak melibatkan seluruh tagana, namun kata Safaruddin pihaknya akan melibatkan perwakilan tagana dari masing-masing daerah yang ada di Kaltara seperti Tarakan, Nunukan, Bulungan, Malinau dan Tana Tidung.

“Tahun depan kami rencana mau megadakan kompetensi seperti pelatihan selter yang berkaitan dengan bencana. Tidak seluruh tagana dilibatkan tapi perwakilan,” jelasnya.

Baca Juga  Wabup Cek Progres Investor KIHI-Tumpang Tindih Lahan Masih Jadi Permasalahan

Dikatakan Safaruddin, jumlah Tagana yang aktif di Kaltara ini mencapai 215 orang, jumlah tersebut merupakan Tagana yang akan menerima tali asih dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2025 yang pihaknya usulkan ke Kemensos RI.

“Kenapa tiap tahun diusulkan? Karena ada yang aktif ada yang nggak aktif, keaktifannya itu dinilai kabupaten dan berkoordinasi dengan provinsi. Keaktifannya itu dilihat dari koordinasi antara tagana provinsi dan kabupaten,” bebernya.

Tali asih yang didapatkan Tagana, lanjut Safaruddin mencapai angka Rp250.000 hingga 300.000 per bulan. Tali asih ini akan disalurkan 6 bulan sekali dan akan cair pada bulan Juli atau Agustus pada semester 1. Sementara pencairan disemester 2 akan dilakukan diakhir tahun ini.

Baca Juga  Komisi II DPRD Kaltara Bahas Strategi Optimalisasi Pendapatan Daerah 2025

“Tagana itu bisa siapa saja. Tapi sebelum jadi tagana itu harus jadi sahabat tagana. Jadi kalau sudah perekrutan nanti dipanggil jadi tim tagana,” ucapnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan yang meliatkan Tagana, dikatakan Safaruddin biasanya dihadiri oleh 30 hingga 40 peserta. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, melibatkan narasumber asal Kemensos, Korem, BPBD, Kesbangpol, BIN.

“Pokoknya terkait bencana, pasti kami libatkan Tagana. Ini tergantung kompetensi apa yang mau dibahas. Dua tahun terakhir ini kami mengadakan kegiatan peningkatan kompetensi relawan kemudian 2024 ada pelatihan pengelolaan logistik dan pencegahan konflik, sasaranya tokoh adat dan toko masyarakat. 2025 ini masih dalam persiapan,” pungkasnya.(Adv/Erc)

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer