Penyerahan Beasiswa PIP di Kaltara Disertai Pose Foto Nomor Urut Hasan Basri, ASN Turut Terlibat

redaksi

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Penyerahan secara simbolis beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di Provinsi Kalimantan Utara oleh Ketua Komite III DPD RI, Hasan Basri, disisipi agenda foto bersama dengan gaya tangan lima jari.

Pose foto tersebut merupakan nomor urut Hasan Basri pada pemilu tahun depan. Hasan Basri tercatat kembali menjadi calon senator dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Utara dengan nomor urut lima.

Dari penelusuran media, pose foto bernuansa kental kampanye ini berlangsung di lingkungan sekolah negeri milik pemerintah. Sejumlah ASN bahkan turut serta dalam foto bersama dengan pose tangan lima jari.

Baca Juga  Pastikan Deliniasi Tanjung Palas Timur dan Peso

Tindakan ASN bersangkutan antara lain diduga kuat melanggar Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai ASN Dalam Penyelenggaraan Pemilu.

Total ada sembilan gaya foto yang dilarang dalam masa kampanye ini. Salah satunya gaya tangan lima jari seperti yang diperagakan ASN dalam agenda penyaluran beasiswa itu.

Baca Juga  Ketua DPRD Kaltara : Urusan Wajib Harus Terakomodir Optimal di APBD 2024

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Utara, Rustam Akif mengatakan, pose foto yang dilakukan ASN dalam agenda penyaluran beasiswa ini menunjukkan ketidaknetralan bersangkutan dalam agenda pemilu.

“ASN sudah jelas harus netral, dengan adanya simbol simbol tersebut (pose foto lima jari), berarti sudah tidak netral kan, apalagi ini sudah memasuki masa kampanye,” kata Rustam melalui sambungan telepon (12/12).

Baca Juga  Wabup Nunukan Dampingi Kunjungan Ignatius Kardinal Suharyo Pada Umat Katolik di Perbatasan

Pose tangan lima jari yang dilakukan ASN ini merupakan simbol yang sangat berbahaya terkait netralitas mereka. Oleh sebab itu, pemerintah sudah dari jauh hari memberikan larangan penggunaan sejumlah pose ketika berfoto.

“Pertimbangannya itu (menunjukkan ketidaknetralan ASN), karena ada beberapa gaya foto yang bisa menjadi kode kode untuk menampilkan keberpihakan pada salah satu peserta pemilu,” pungkasnya.

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer