Kaltaraa1.Com,TARAKAN- Memasuki hari pemilihan calon kepala daerah (Pilkada) 2024, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kalimantan Utara menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat).
Dalam operasi yang berlangsung di Tarakan ini, petugas membidik sasaran seperti beberapa titik lokasi yang dianggap mengganggu keamanan dan ketertiban warga d jelang pilkada 2024.
Sekretaris Satpol PP Kaltara, Slamet Riyadi mengatakan bahwa operasi yang mengandeng Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara bersama Pemerintah Kota Tarakan ini digelar pada 21 November 2024, pukul 20.00 wita. Operasi pekat ini melibatkan Kejaksaaan Negeri, Kodim 0907 Tarakan, BNN Tarakan,Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
“Kami ingin mendekati pelaksanaan pilkada 2024, masyarakat tetap aman sehingga pelaksanaan operasi pekat ini kami jalankan dengan menyasar tempat-tempat sewa, kost-kostan dan tempat hiburan malam (THM),” ungkap Slamet.
Sebelum melaksanakan operasi pekat, dikatakan Slamet pihaknya lebih dulu melakukan koordinasi tim dengan menyatukan visi misi dan sasaran. Dalam pelaksanaan operasi pekat di Tarakan, dikatakan Slamet menjadi ranah Satpol PP Tarakan karena pihaknya sedang berada di Tarakan.
Dalam operasi pekat ini pihaknya melibatkan 70 orang personel yang terdiri dari Satpol PP Provinsi Kaltara, Satpol PP Tarakan, TNI Polri, Kejari dan BNN. Seluruh personel yang dilibatkan memiliki tugas dan fungsi masing-masing, diantaranya jika ditemukan adanya masyarakat yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP), maka akan menjadi ranah Disdukcapil. Jika ada kegiatan yang berhubungan dengan sosial, maka menjadi ranah Dinsos untuk ditindaklanjuti, sedang masyarakat yang terjaring akan langsung dibawa ke Kantor Satpol PP Tarakan untuk dimintai keterangan.
“Operasi pekat ini sementara belum ada yang terjaring,” jelasnya.
Sebelumnya, diakui Slamet pihaknya telah melakukan razia pekat di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Setelah di operasi pekat di Tarakan, selanjutnya pihaknya akan kembali menggelar operasi pekat di Kabupaten Bulungan. Namun untuk pelaksanaan razia ini masih bersifat rahasia dan tidak boleh dibocorkan.
“Masih rahasia, nanti bocor. Kita cipta kondisilah, agar masyarakat tahu bahwa memang kita ada menyelenggarakan operasi pekat ini,” katanya.(Adv/Erc)