Dua Desa di Wilayah Hulu Sabet Terbaik TAKE

redaksi

TANJUNG SELOR – Dua desa di wilayah hulu Kabupaten Bulungan berhasil meraih kategori desa terbaik pada program Transfer Anggaran Berbasis Ekologi (TAKE) tahun 2023. Desa tersebut yakni Desa Long Pelban di Kecamatan Peso dan Desa Long Beluah di Kecamatan Tanjung Palas Barat.
Desa Long Pelban menerima anggaran TAKE 2023 sebesar Rp460 juta dan Desa Long Beluah mendapat anggaran sebesar Rp430 juta. Selain kedua desa tersebut, ada dua desa lain juga meraih kategori terbaik.
Pertama, Desa Sajau Pura di Kecamatan Tanjung Palas Timur dengan menerima TAKE Rp470 juta dan Desa Pejalin di Kecamatan Tanjung Palas dengan nominal TAKE Rp440 juta.
Kriteria dan indikator penilaian penerima TAKE antara lain perlindungan sumber daya air, pelestarian tutupan lahan bervegetasi, pengelolaan persampahan, pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan pertanian berkelanjutan serta pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Area Penggunaan Lain Non Perijinan.
Sebelumnya, Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan, TAKE merupakan skema pemberian insentif dari pemerintah Kabupaten Bulungan pada tiap desa yang berhasil dalam pengelolaan lingkungan hidupnya. Hal tersebut merupakan salah satu dari 15 program prioritas dalam upaya menciptakan Bulungan Hijau.
Sejak dijalankan pada 2022, pengembangan TAKE menarik minat seluruh desa untuk bisa terlibat. Pemicunya adalah, tiap desa yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan akan mendapat apresiasi berupa penambahan anggaran, yang tentunya tidak sedikitpun mengurangi Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD).
Pada tahun 2023, pendanaan TAKE dianggarkan senilai Rp 4 Miliar dibagikan ke 34 desa yang mengikuti kompetisi dan penilaian melalui aplikasi Bulungan Hijau.
“Dari evaluasi yang disampaikan untuk TAKE tahun 2023 terserap sekitar 50 persen dari alokasi Rp 4 Miliar untuk 34 desa dari 74 desa, Artinya masih ada sekitar Rp 2 Miliar yang tersisa,” jelasnya.
Dalam kegiatan sosialisasi penilaian mandiri kompetisi TAKE tahun anggaran 2024, Syarwani memastikan kembali program TAKE tidak membebani dan tidak ada kewajibaan untuk mengalokasikan anggaran dari ADD maupun DD.
Bupati berharap kegiatan sosialisasi yang dilakukan juga merupakan sarana evaluasi bagi semua pihak. Mengingat TAKE menjadi salah satu program prioritas dan menjadi tolak ukur kinerja pemerintah daerah. Bahkan alokasi anggaran TAKE tahun 2024 ditambah dari sebelumnya menjadi Rp 5 Miliar.
“Tidak semua daerah di Kalimantan Utara memiliki komitmen seperti program TAKE Bulungan hijau, bahkan ada yang membebankanya pada dana desa, Jadi untuk TAKE 2024 dipersilahkan para kepala desa berkompetisi merebutkan alokasi anggaran tersebut,” pungkasnya

Baca Juga  Marli Kamis Apresiasi Rencana Pembangunan PLBN di Seimenggaris

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer