Membaca Hasil Survei Kelayakan IAIN Kaltara-Badan Usaha, Instansi Pemerintah dan Dunia Pendidikan Siap Tampung Lulusan

redaksi

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Bappeda-Litbang Kabupaten Bulungan bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, melaksanakan sosialisasi Hasil Survei Kelayakan Pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kalimantan Utara di Kabupaten Bulungan pada pekan kemarin.
Informasi yang media himpun, survei ini mencakup tentang minat stakeholder dalam menerima lulusan IAIN Kaltara di dunia kerja, minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di IAIN Kaltara dan minat siswa SMA sederajat untuk berkuliah di IAIN Kaltara.


Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 169 perwakilan stakeholder. Stakeholder yang dimaksud terdiri dari badan usaha milik swasta, instansi pemerintahan, lembaga sosial kemanusiaan atau keagamaan dan dunia pendidikan.
Secara umum, hasil survei menunjukkan 98 persen stakeholder berminat untuk menggunakan lulusan dari IAIN Kaltara ketika sudah berdiri. Ada 12 program yang paling diminati lulusannya oleh para stakeholder. Peringkat tiga besar adalah Pendidikan Agama Islam, Bimbingan Konseling, serta Ilmu Alquran dan Tafsir.


Selain itu, jurusan yang diminati selanjutnya adalah Pendidikan Bahasa Arab, Ekonomi Syariah, Hukum Keluarga, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Manajemen Bisnis Syariah, Pendidikan Anak Usia Dini dan Hukum Tata Negara.


Stakeholder turut membutuhkan keterampilan lain yang diharap ada pada lulusan IAIN Kaltara kelak. Keterampilan tertinggi yang dibutuhkan adalah baca tulis Alquran, kemampuan bahasa asing yaitu bahasa inggris atau bahasa arab, keterampilan ceramah atau khutbah, keterampilan pengoperasian komputer berupa Microsoft word dan excel serta keterampilan komunikasi interpersonal.


Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada stakeholder di Bulungan secara umum mengapresiasi dan mendukung terhadap rencana pendirian IAIN Kaltara. Mereka akan memberikan ruang yang seluas luasnya bagi lulusan IAIN Kaltara untuk berkiprah dan mengabdi di lembaganya masing-masing sesuai dengan keahlian dan formasi yang tersedia.
Stakeholder yang diwawancarai ini meliputi lembaga pendidikan tingkat SLTA, Satker .Kementerian Agama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan lainnya. Stakeholder menyarankan agar program studi yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Bulungan. Mereka banyak memerlukan tenaga-tenaga profesional khususnya dalam pengembangan pendidikan. (ag)

Baca Juga  Hilirisasi, Ketua Komisi III DPRD Kaltara Jufri Budiman Dorong Pemprov Bentuk Perusda Sektor Kelapa Sawit


53 Persen Orang Tua Berminat Menguliahkan Anaknya di IAIN Kaltara
Survei Kelayakan IAIN Kaltara turut mengkaji studi minat orang tua siswa. Total ada 314 orang tua yang diwawancarai dengan latar belakang pekerjaan dokter atau tenaga kesehatan, guru, dosen atau tenaga kependidikan, ibu rumah tangga, pegawai BUMN/BUMD, pegawai lembaga sosial kemanusiaan, pegawai struktural di instansi pemerintahan, TNI/Polri dan wiraswasta.


Responden yang diwawancarai sebanyak 153 orang memiliki penghasilan Rp3 juta sampai Rp10 juta per bulan. Kemudian ada 134 responden dengan penghasilan kurang dari Rp3 juta per bulan, 11 responden dengan pendapatan di atas Rp10 juta per bulan serta 16 responden lainnya memilih untuk tidak menjawab.
Secara umum, 53 persen responden mengaku berminat mengirimkan anaknya untuk berkuliah di IAIN Kaltara. Kendati demikian, 43 persen di antaranya masih memilih belum tahu dan 4 persen lainnya mengaku tidak berminat.
Pertimbangan terbesar orang tua memutuskan IAIN Kaltara sebagai perguruan tinggi untuk anaknya adalah lokasi kampus dan biaya kuliah yang terjangkau. Selain itu, mereka meyakini dosen di IAIN Kaltara kelak berkompeten di bidangnya. IAIN Kaltara pun dinilai akan memiliki sarana dan prasarana kampus memadai. Pertimbangan lainnya yang dipilih adalah terkait ketersediaan jurusan.


Sama halnya dengan stakeholder, program studi yang paling diminati orang tua untuk anaknya di IAIN Kaltara kelak adalah Pendidikan Agama Islam. Jumlah responden yang memilih jurusan ini mencapai 200 orang atau hampir 70 persen.
Jurusan selanjutnya yang paling banyak diminati orang tua untuk anaknya adalah Ilmu Alquran dan Tafsir, Pendidikan Bahasa Arab, Manajemen Bisnis Syariah dan Pendidikan Bahasa Inggris.
Pertimbangan orang tua yang paling dominan dalam memilih jurusan tersebut untuk anaknya adalah kesesuaian dengan minat dan bakat anak. Pertimbangan lainnya yang paling banyak dipilih adalah prospek kerja yang baik dan kesesuaian dengan cita-cita dan profesi idaman anak. (ag)

Mayoritas Siswa Menjawab Belum Tahu
Survey Kelayakan IAIN Kalimantan Utara turut menghimpun studi minat siswa. Total responden yang diambil dalam survey ini mencapai 1.273 siswa dari seluruh kabupaten dan kota. Mayoritas sebanyak 1.200 siswa berasal dari sekolah negeri, sedangkan sisanya 73 siswa berasal dari sekolah swasta.
Lebih detail, responden terbanyak berasal dari SMA di angka 1.029 siswa, lalu dari Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 226 siswa dan dari SMK sebanyak 18 siswa. Responden siswa ini terdiri dari kelas X sebanyak 323 siswa, kelas XI sebanyak 431 siswa dan kelas XII sebanyak 519 siswa.
Secara umum, jumlah siswa yang memilih berminat untuk berkuliah di IAIN Kaltara menjadi yang terendah sebanyak 171 siswa atau 13,43 persen. Mayoritas responden sebanyak 919 siswa atau 72,19 persen memilih belum tahu saat menjawab pertanyaan tentang memilih IAIN Kaltara atau tidak ketika melanjutkan ke perguruan tinggi. Adapun, 183 responden 14,37 persen tidak memilih IAIN Kaltara ketika akan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Sama halnya dengan pertimbangan orang tua, siswa yang memilih akan berkuliah di IAIN Kaltara didasarkan pada lokasi kampus dan biaya kuliah yang terjangkau. Pertimbangan terbesar lainnya adalah sarana dan prasarana kampus yang diyakini memadai serta dosen berkompeten di bidangnya.

Baca Juga  Dinsos Kabupaten/Kota Diminta Aktif Perbarui Data DTKS


Dari 12 pilihan program studi yang paling diminati, mayoritas siswa memilih Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Bahasa Inggris, Hukum Tata Negara, Bimbingan Konseling dan Manajemen Bisnis Syariah.
Peringkat tertinggi pertimbangan utama siswa memilih program studinya adalah kesesuaian dengan minat bakat, kesesuaian dengan cita-cita dan profesi serta dukungan orang tua. Prospek kerja yang baik ada di urutan pertimbangan ke empat.
Berdasarkan hasil wawancara di Bulungan, beberapa siswa menyambut baik dan gembira tentang kabar rencana didirikannya IAIN Kaltara. Namun pada umumnya mereka belum tahu tentang tentang program studi yang ditawarkan.
Banyak siswa yang dalam sesi wawancara lebih berminat pada program studi terkait sains. Hal ini dimungkinkan karena belum ada jurusan agama di sekolah mereka. Sehingga beberapa prodi yang ditawarkan masih terasa asing bagi mereka. Oleh sebab itu, mereka belum bisa menentukan sikap akan kemana melanjutkan studi di jenjang perguruan tinggi.
Di samping itu, terdapat siswa yang mengaku masih menunggu arahan orang tua terkait perguruan tinggi yang kelak dipilih. Adapun, didapati juga cukup banyak siswa yang sangat antusias mendengar akan didirikan IAIN Kaltara di Bulungan karena sesuai dengan cita-cita mereka.
Beralih ke Tarakan, tingginya angka menjawab belum tahu pada pertanyaan minat atau tidak berkuliah di IAIN Kaltara disebabkan sejumlah faktor. Pertama, ketidaktahuan siwa di Tarakan tentang rencana pendidirian IAIN dan eksistensi IAIN itu sendiri. Program studi yang ditawarkan diketahui masih terasa asing bagi mereka. Sehingga banyak dari mereka tidak bisa menentukan sikap akan kemana melanjutkan studi di perguruan tinggi.

Baca Juga  DPRD Kaltara Harap Pendirian SMK di Long Lebusan Terealisasi Tahun Depan


Faktor kedua tidak terlepas dari keberadaan Universitas Borneo Tarakan yang berstatus perguruan tinggi negeri di sana. Peminat di kampus tersebut diketahui cukup banyak, khususnya pada program studi Bimbingan Konseling (BK) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang banyak diincar.
Faktor ketiga terkait dengan sudah adanya perguruan tinggi milik Muhammadiyah yang akan membuka jurusan Tarbiyah. Faktor keempat, sebagian siswa tidak berminat masuk IAIN karena ketakutan terhadap “Bahasa Arab”. (ag)

Tiga Rekomendasi Mendukung Keberhasilan IAIN Kaltara
Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Bulungan, Iwan Sugiyanta memaparkan, ada tiga rekomendasi hasil survey untuk mendukung keberhasilan pembangunan IAIN Kaltara. Pertama, sosialisasi harus lebih masif dengan melibatkan semua perangkat dan stakeholder yang ada.
“Rekomendasi kedua adalah pihak pemerintah daerah dan Kemenag harus mengusahakan bantuan biaya pendidikan, terutama bagi siswa yang tidak mampu,” kata Iwan.
Ketiga, harus jeli dalam menentukan program studi yang akan dibuka. Penting untuk mengutamakan program studi yang banyak peminat atau laku di pasaran.
“Sesuai dengan pengamatan di lapangan, maka prodi yang diminati adalah PAI, BKI, Manajemen bisnis syariah, PGMI, Hukum Keluarga, Pendidikan Bahasa Arab, dan jika memungkinkan olahraga dan seni islam ,” papar Iwan.
Iwan memastikan pemerintah daerah akan menunjukkan komitmen dan dukungan penuh perihal kesiapan dalam pendirian IAIN Kaltara.
“Sesuai arahan Pak Bupati, kami di Pemkab Bulungan sangat serius, kami berharap semua pihak berjuang dan bertanggungjawab untuk terus mengawal program pendirian IAIN Kaltara ini,” jelas Iwan.

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer