Prestasi Kaltara dalam Penurunan Stunting: Menuju Target 14 Persen di Tahun 2024

redaksi

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Provinsi Kalimantan Utara menunjukkan kinerja gemilang dalam upaya penurunan angka stunting. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Kaltara menduduki peringkat ketiga nasional dalam hal penurunan prevalensi stunting pada tahun 2023.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Provinsi Kalimantan Utara, Deddy Prasetya Noor mengungkapkan, capaian ini patut diapresiasi, mengingat pada tahun 2021 prevalensi stunting di Kaltara masih berada di atas rata-rata nasional, yaitu 27,5 persen dibandingkan 24,5 persen secara nasional.

Baca Juga  Membaca Komitmen Bersama dalam Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kaltara

“Penurunan angka stunting di Kaltara tak lepas dari komitmen dan kerja keras berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, BKKBN, dan seluruh elemen masyarakat,” kata Deddy pada pekan ini.

Berbagai strategi jitu telah diimplementasikan, seperti penguatan Posyandu. Posyandu menjadi garda terdepan dalam memantau kesehatan ibu dan anak, termasuk mendeteksi stunting sedini mungkin.

Baca Juga  Bangun Musala SMPN 06, Jadikan Tempat Pembelajaran Ilmu Agama

“Intervensi spesifik juga dilakukan terhadap anak-anak stunting dan keluarga berisiko tinggi, dengan fokus pada edukasi gizi, pemberian makanan tambahan, dan akses air minum bersih dan sanitasi,” jelasnya.

Secara teknis, Pemerintah Kaltara terus berupaya meningkatkan kualitas data stunting untuk memastikan akurasi dalam pengambilan kebijakan. Sinergi antar instansi pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta juga menjadi kunci dalam menyukseskan program penurunan stunting.

Baca Juga  Dapat Opini WTP dari BPK, Pemkab Bulungan Tindaklanjuti Catatan dan Rekomendasi

Upaya-upaya tersebut telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Pada tahun selanjutnya, prevalensi stunting di Kaltara turun menjadi 22,1 persen. Angka tersebut kembali turun menjadi 17,5 persen pada 2023.

“Pemprov Kaltara optimis target 14 persen prevalensi stunting dapat tercapai di tahun 2024,” pungkasnya. (adv)

Bagikan:

Ads - After Post Image

Ads - Before Footer