Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Program Keluarga Berencana (KB) telah lama menjadi program prioritas pemerintah Indonesia dalam upaya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Di samping itu, program ini juga diupayakan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan ini adalah melalui Program Usaha Peningkatan Pendapatan Akseptor (UPPKA).
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Provinsi Kalimantan Utara, Deddy Prasetya Noor menjelaskan, UPPKA merupakan program yang diintegrasikan dengan program KB, bertujuan untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarga.
“Program ini diimplementasikan dengan memberikan pelatihan, pembinaan, dan modal usaha kepada para akseptor KB, khususnya mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I,” kata Deddy pada pekan ini.
Berdasarkan data statistic, salah satu faktor yang berkontribusi terhadap angka kemiskinan di Kalimantan Utara adalah rendahnya pendapatan keluarga. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pelatihan, keterbatasan lapangan pekerjaan, dan rendahnya nilai jual produk pertanian dan perikanan.
“UPPKA hadir sebagai solusi untuk membantu keluarga akseptor KB di Kalimantan Utara dalam meningkatkan pendapatan mereka,” imbuhnya.
Program ini memberikan berbagai pelatihan dan pembinaan, seperti pelatihan kewirausahaan. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para akseptor KB dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memulai dan menjalankan usaha.
Selain itu ada pelatihan keterampilan. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para akseptor KB dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja di berbagai sektor, seperti menjahit, membatik, dan mengolah makanan.
Kemudian ada pembinaan usaha. Pembinaan ini bertujuan untuk membantu para akseptor KB dalam mengembangkan usahanya, seperti dalam hal pemasaran, manajemen keuangan, dan akses permodalan.
“Selain itu, UPPKA juga menyediakan modal usaha kepada para akseptor KB yang memenuhi persyaratan. Modal usaha ini dapat digunakan untuk membeli peralatan, bahan baku, dan kebutuhan lainnya yang terkait dengan usaha,” jelasnya.
UPPKA telah memberikan dampak positif bagi keluarga akseptor KB di Kalimantan Utara. Beberapa dampak positif tersebut antara lain meningkatnya pendapatan keluarga dan meningkatnya taraf hidup keluarga.
“Meningkatnya pendapatan keluarga akseptor KB berdampak pada peningkatan taraf hidup mereka. Hal ini terlihat dari meningkatnya kualitas pendidikan anak-anak, akses terhadap layanan kesehatan, dan kualitas tempat tinggal,” jelas Deddy.
“Program UPPKA telah membantu para akseptor KB dalam meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian mereka. Hal ini karena mereka telah mampu menghasilkan pendapatan sendiri dan tidak lagi bergantung pada orang lain,” pungkasnya. (adv)