kaltaraa1.comNunukan – Tim investigasi dari www.kaltaraa1.com mengungkap dugaan keterlibatan oknum Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta seorang Kepala Desa di Kabupaten Nunukan dalam sebuah grup WhatsApp yang disinyalir digunakan untuk kegiatan kampanye politik. Grup WhatsApp tersebut bernama “Bersatu Teguh, Bercerai Runtuh”, yang beranggotakan 133 orang dan menggunakan foto profil pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nunukan, Andi Muhammad Akbar dan Serfianus (GAAS).
Menurut informasi yang diperoleh, Helmi Pudaaslikar, oknum Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, diduga kuat sebagai inisiator grup tersebut. Grup ini diduga bertujuan untuk mengumpulkan massa pendukung pasangan calon GAAS dalam rangka Pilkada Nunukan. Selain itu, di antara anggota grup, terdapat pula salah satu Kepala Desa di wilayah Nunukan, yang turut menambah kecemasan publik terkait netralitas aparatur negara.
Hal ini memicu perhatian khusus mengingat aturan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang jelas menyatakan bahwa PNS dan perangkat desa, termasuk Kepala Desa, dilarang terlibat dalam kegiatan kampanye politik. Keterlibatan ini, jika terbukti, dapat berujung pada sanksi tegas sesuai peraturan perundang-undangan.
Hari ini, Tim Media
KaltaraA1 mencoba menghubungi nomor WhatsApp yang diduga milik Helmi Pudaaslikar untuk mendapatkan konfirmasi terkait dugaan keterlibatannya dalam grup tersebut. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada balasan dari pihak yang bersangkutan.
Netralitas ASN dan perangkat desa dalam pemilihan umum merupakan syarat mutlak untuk menjaga integritas demokrasi. Dugaan keterlibatan pejabat publik dalam kampanye politik akan terus ditelusuri oleh Tim investigasi KaltaraA1, dan perkembangan lebih lanjut akan dilaporkan seiring ditemukannya bukti-bukti tambahan.