Waspada Penularan Cacar Monyet, Dinkes Tarakan Tetap Lakukan Pemeriksaan Sampel

redaksi

kaltaraa1.comTarakan – Kasus monkeypox (Mpox) atau dikenal cacar monyet menjadi atensi Kementerian Kesehatan. Belum lama ini Presiden RI Joko Widodo juga mengingatkan seluruh jajarannya di daerah di Indonesia untuk waspada penularan virus ini, termasuk di Tarakan Kalimantan Utara.

Kepala Dinkes Tarakan, drDevi Ika Indriarti mengatakan, di Taraka belum ditemukan kasus positif cacar monyet dan diharapakan tidak ada.

Meskipun tidak ditemukan kasus cacar monyet, namun Dinkes Tarakan tetap melakukan pemeriksaan sampel. Dilakukan pemeriksaan sampel untuk mencegah jangan sampai masuk ke Tarakan.

“Kalau misalnya ada dianggap suspect kami lakukan pemeriksaan sampel dan pengiriman sampel dan kami lakukan perawatan untuk memperbaiki keadaan pasien,” ujar dr Devi Ika Indriarti.

Meski sudah ada yang diperiksa satu sampel namun ia dengan tegas menyampaikan bahwa itu belum tentu positif Monkeypox. Karena kembali ke stigma masyarakat.

Baca Juga  Panti Asuhan Hidayah Nurul Yaqin : Bantuan Permakanan dari Dinsos Kaltara Sangat Membantu

“Padahal belum tentu Monkeypox. Kami tetap melakukan kewaspadaan dini. Jadi langkahnya tetap dilakukan pemeriksaan sampel dan juga sosialisasi menghindari jangan sampai terjadi penyebarluasan monkeypox di Kota Tarakan,” ujarnya.

Berbicara gejala sendiri, ciri-cirinya sama dengan ciri-ciri orang terkena penyakit cacar. Hanya saja bentuknya beda yakni ada lubang besar berbeda dengan cacar.

“Ada perbedaan tapi tidak menutup kemungkinan juga itu bisa berupa cacara karena cacar kan semakin berkembang. Namanya virus, virus itu bisa berbeda bentuk pada orang beda dengan zaman dulu. Misalnya dulu bintik kecil ada airnya itu cacar, sekarang ada juga cacar meninggalkan koreng cukup lebar,” bebernya.

Jika dari sisi penampakan dianggap terduga ciri-ciri cacar monyet tentu ada pemeriksaan sampel.

Baca Juga  Ditunjuk jadi Wakil Ketua DPRD Kaltara, Muddain Siap Kawal Harmonisasi Legislatif dan Eksekutif

Ia melanjutkan lagi, cacar monyet ini penularannya awalnya dari hewan monyet ke sesama monyet. Namun akhirnya ditemukan bisa menular ke manusia dan pada perkembangannya ditemukan dari manusia ke manusia.

“Jadi tetap saja, karena perkembangan daripada penyakit, masyarakat juga haru terap harus waspada terkait penularan penyakit dan tidak menutup kemungkinan pasti ada virus baru seperti kemarin di Singapura ada ditemukan penyakit flu misalnya,” paparnya.

Sehingga masyarakat yang bepergian keluar negeri, atau ke kota lain harus tetap waspada. Menjaga pola makan, pola hidup sehat dan jika sakit jangan keluar rumah karena berkaitan dengan daya tahan tubuh.

“Kalau daya tahan tubuh turun mudah terkena penyakit. Istirahat dulu jangan paksakan diri. Jangan berkeliaran, siapa tahu penyakit kan ada di mana-mana,” tegasnya.

Baca Juga  Reses di Tarakan, Adi Nata Kusuma Serap Aspirasi Warga Pesisir

Ia melanjutkan lagi bahwa untuk yang merasa kondisi tidak fit, mengalami flu bisa memakai masker. Sehingga melindungi diri sendiri dan orang-orang.

Ia juga meminta kepada masyarakat yang mengalami demam, kemudian timbul bintik-bintik semisal baru saja bepergian dari suatu daerah yang ada ditemukan positif, kemudian merasa demam jangan langsung panik ketika timbul bintik-bintik.

“Langkahnya adalah periksakan sedini mungkin. Belum tentu itu Mpox. Nanti kan dari pihak nakes akan melihat apakah ini terduga mpox atau suspect Mpox. Jangan sampai tidak diperiksa karena kalau kekebalan turun, demam, ada batuk pilek tidak diobati, virus bisa menyebar. Ini bisa menyebabkan penyakit lain bisa masuk ke dalam tubuh,” tukasnya.

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer