Kaltaraa1.com,TANJUNG SELOR- Kelompok Usaha Bersama (Kube) yang dibentuk dan disertai dengan bukti surat keputusan (SK) yang dikeluarkan langsung oleh Kepala Desa diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penerima bantuan. Salah satu yang berhasil ialah ternak babi. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Fakir Miskin Dinsos Kaltara, Arminsyah.
“Ini (kube) harus digunakan dengan baik karena menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Kaltara dan proses pemeriksaannya agak ribet,” ungkap Arminsyah.
Dalam pemeriksaan kube ini lanjut Arminsyah setiap tahun dilakukan oleh Inspektorat, kemudian (BPKP) melakukan pengambilan sampel terkait penyaluran bantuan kube. Sehingga Arminsyah mengharapkan agar bantuan kube yang diberikan ini bukan hanya dalam satu tahun saja, namun juga berkepanjangan.
“Yang berhasil selama ini adalah ternak babi. Karena satu ekor itu bisa tembur 10 juta induk babi,”jelasnya.
Dikatakan Arminsyah, biasanya pengajuan bantuan ini lebih kepada masyarakat non Muslim seperti Kabupaten Malinau dan sebagian Tana Tidung. Berhasilnya ternak babi ini dikarenakan satu ekor induk babi dapat melahirkan 2 kali dalam satu tahun. Bahkan induk babi dapat melahirkan 8 ekor anak babi dalam sekali melahirkan.
Namun untuk bantuan usaha individu, kata Arminsyah merupakan usaha yang harus dikelola sendiri. Sehingga masyarakat biasa menggunakan untuk mendirikan warung sembako dan lain-lain. Nah, jika dibanding dengan kube, menurut Arminsyah memiliki kelemahan yakni satu kepala memiliki pemikiran yang berbeda sehingga saat berjalan satu tahun memiliki perdebatan namun usaha tetap berjalan.
“Ketika kami monitoring lagi sisanya dimana? Rupanya sudah menyebar. Tapi yang penting jumlahnya masih ada. Kelemahannya itu sih kalau yang kube. Tahun ini ternak kambing juga lumayan tapi harus ada yang berpengalaman. Kalau ayam kampong di Tana Tidung berhasil,” katanya.(Adv/Erc)