kaltaraa1.comTanjung Selor – Wakil Ketua II DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Muddain mengungkapkan, pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Bulungan perlu mendapat intervensi yang lebih tegas di tahun depan.
Hal ini berdasarkan masih adanya antrean mengular kendaraan yang hendak mengisi BBM di ibu kota Kaltara, Tanjung Selor,
“Kami sudah pernah bertanya dengan Pertamina Regional, dikatakan alokasi kebutuhan Bahan Bakar Minyak untuk seluruh transportasi sudah mencukupi. Tetapi kenyataannya, kita begitu sedih sering melihat antrean panjang,” kata Muddain.
Antrean panjang BBM diibaratkan sebagai benang kusut yang tidak kunjung terurai.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, masih saja ditemui kejadian yang berulang, Muddain merasa fenomena ini sangat merugikan masyarakat dan pelaku usaha kecil.
“Kasihan sopir-sopir beneran yang antre, masyarakat juga jadi korban, ini harus kita sikapi lebih baik lagi,” beber politisi yang juga sekretaris DPD Partai Demokrat Kaltara itu.
Secara umum, Kaltara disebut sebagai daerah penghasil minyak dan gas.
Oleh karena itu, Muddain kerap mengingatkan BPH Migas dan Pertamina tentang alokasi kuota BBM yang memadai di Kaltara.
“Kaltara ini daerah penghasil migas, jadi jangan sampai justru kuota untuk masyarakatnya tidak mencukupi,” kata Wakil Ketua DPRD Kaltara ini.
Berkenaan dengan faktor lain yang menyebabkan antrean dan potensi permasalahan lain, Muddain mendesak sejumlah pihak terkait untuk mencari solusinya segera.
“Kita akan koordinasi lagi ke Pertamina, ke Polda, ke Disperindagkop, Biro Ekonomi dan stakeholder terkait, untuk mencari solusi, karena masyarakat kita jangan dibuat sengsara,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Urai Benang Kusut Antrean BBM di Bulungan jadi Atensi DPRD Kaltara, https://kaltara.tribunnews.com/2024/11/15/urai-benang-kusut-antrean-bbm-di-bulungan-jadi-atensi-dprd-kaltara.
Penulis: Edy Nugroho | Editor: Cornel Dimas Satrio