CSR Sektor Swasta Diharapkan Dinsos Kaltara Bisa Menyalurkan Bantuan Sosial

redaksi

Kaltaraa1.com,TANJUNG SELOR- Keterlibatan sektor sosial dalam penyaluran bantuan guna mendukung program Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Utara dinilai penting. Melalui CSR sektor swasta diharapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dapat memaksimalkan bantuan ke masyarakat secara langsung yang dimulai dari lingkungan kerja.

Kepala Dinsos Kaltara, Obed Daniel mengatakan bahwa pihaknya saat ini memiliki program bantuan sosial yang akan disalurkan kepada masyarakat. Hanya saja, pihaknya tidak dapat merealisasikan bantuan ini karena dibatasi oleh anggaran daerah. Namun untuk mendapatkan hasil maksimal, pihaknya menginginkan agar CSR dari sektor swasta juga dapat terlibat dalam penyaluran bantuan, salah satunya program per makanan.

“Kalau bisa itu kita berikan bantuan per makanan dua kali dalam satu tahun. Hal inilah yang sebenarnya dapat menjadi celah keterlibatan sektor swasta baik melalui CSR dan lain-lain sebagainya,” ungkap Obed.

Baca Juga  Bupati Irwan Sabri Salurkan Bantuan Sosial untuk Lebih dari 100 Rumah Ibadah

Untuk itu, lanjut Obed jika pihaknya memiliki kekuatan anggaran lebih, maka pihaknya dapat memberikan bantuan per makanan sebanyak dua kali dalam satu tahun sesuai dengan harapan LKSA di Kaltara. Menurut Obed CSR dari sektor swasta dapat membantu Dinsos Kaltara dalam penyaluran bantuan terhadap anak-anak terlantar. Sehingga dirinya mengimbau kepada sektor swasta agar dapat turut andil dalam membangun kesejahteraan sosial masyarakat yang dimulai dari lingkungan area kerja.

“CSR tidak hanya dalam bentuk aktivitas pertanian, tapi memperhatikan sector masalah yang ada seperti anak terlantar, disabilitas, memberikan makanan dan sebagainya. Harapan kita seperti itu, sehingga dengan adanya sector swasta dapat membantu pemerintahan,” katanya.

Baca Juga  Pembangunan Ringroad di Tarakan Dilanjut, Komisi 3 DPRD Kaltara Yakin Perekonomian Meningkat

Saat ini lanjut Obed, program layanan Dinsos Kaltara kepada masyarakat telah dirincikan. Bahkan perencanaan dari pihaknya telah dimaksimalkan. Sebab, dalam hal penyusunan program pihaknya telah melakukan perhitungan dengan rinci agar sesuai dengan penggunaan anggaran yang direncanakan oleh pihaknya.

“Perencanaan sudah maksimal kami buat, sudah kami buat serinci mungkin kemudian sudah dihitung anggarannya untuk kegiatan-kegiatan dibidang sosial, bagaimana program-program kemasyarakatan bisa ditingkatkan seperti layanan kepada lansia, anak terlantar dalam panti, disabilitas dalam panti dan lain-lain sebagainya,” katanya.

Namun, lanjut Obed jika usulan program tersebut belum berjalan maksimal, maka pihaknya akan mencoba membantun jaringan yakni dengan melakukan pendekatan kepada sektor swasta maupun kelompok masyarakat lainnya agar dapat terlibat dalam penanganan permasalahan sosial di masyarakat.

Hal ini dilakukan karena lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) dalam satu tahun ini di Kaltara cukup berkembang dan terdapat dilima kabupaten kota seperti Tarakan, Malinau, Nunukan, Bulungan dan Tana Tidung. Hal ini lanjut Obed menandakan bahwa masyarakat juga bergerak dalam membina anak-anak yang terlantar di panti.

Baca Juga  Syarwani Ingatkan BPR Untuk Terus Beradaptasi

Hanya saja, diakui Obed bahwa pihaknya belum memiliki kerjasama dengan sektor swasta, padahal kerjasama ini juga diharapkan LSKA. Apalagi bantuan per makanan lanjut Obed saat ini hanya dilakukan satu tahun sekali.

“Terus terang kami belum ada kerjasama antara Dinsos dan swasta. Ini juga harapan dari LKSA, mereka berharap agar bantuan per makanan itu tidak hanya dilakukan setahun sekali saja, namun dapat dilakukan dua atau lebih dalam satu tahun,” pungkasnya.(Adv/Erc)

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer