TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara), H. Achmad Djufrie memberikan atensi khusus terhadap sejumlah permasalahan di wilayah perbatasan negara RI-Malaysia di Kaltara.
Salah satunya di Apau Kayan, Malinau. Saat melakukan kunjungan kerja (kunker) bersama dengan Gubernur Kaltara serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) baru-baru ini, Achmad Djufrie mengaku menerima sejumlah keluhan dari masyarakat.
Utamanya soal kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) masyarakat yang harganya ‘mencekik leher’. Bagaimana tidak, di Apau Kayan itu harga BBM tembus Rp 60 ribu per liter. Harga ini sangat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan di wilayah perkotaan.
“Untuk di Apau Kayan ini saya minta kepada Pertamina untuk segera direalisasikan BBM satu harga. Karena saat kami melakukan kunjungan kerja ke sana baru-baru ini, masyarakat menanyakan itu,” ujar Achmad Djufrie kepada Radar Tarakan saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025).
Politisi Partai Gerindra ini menyebutkan bahwa masyarakat di Apau Kayan itu mengeluhkan bahwa di daerah mereka itu sejauh ini belum mendapatkan BBM satu harga sebagaimana yang sudah menjadi program nasional itu.
“Untuk itu kami memanggil langsung PT Pertamina Patra Niaga untuk meminta keterangan itu. Kepada kami, mereka mengatakan bahwa pihaknya segera akan melaksanakan itu. Ini hanya tinggal menunggu pengusahanya melengkapi izin-izin yang dipersyaratkan,” jelasnya.
Pastinya, pihaknya selaku wakil rakyat dari Legislatif Kaltara mendesak pihak Pertamina Patra Niaga segera merealisasikan penerapan BBM satu harga di Apau Kayan seperti yang saat ini sudah diterapkan di Krayan, Nunukan.