Kaltaraa1.com, TANJUNG SELOR — Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., menghadiri acara puncak Kalimantan Utara Sharia Festival (KaShaFa) 2025 yang digelar di Aula Kantor Gubernur Kaltara, Rabu (25/6/2025) sore.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kesuksesan KaShaFa, terutama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kaltara yang menjadi inisiator utama kegiatan ini.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia Kaltara atas kerja sama dan komitmennya dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah di provinsi ini,” ujar Zainal.
Gubernur menilai KaShaFa merupakan wujud konkret dari sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.
Kegiatan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari mendorong sertifikasi halal, meningkatkan literasi ekonomi syariah, hingga mempercepat pertumbuhan industri halal dan sektor keuangan berbasis syariah.Dengan persentase penduduk Muslim mencapai 73,36 persen, menurut Gubernur, Kaltara memiliki modal sosial yang besar untuk mengembangkan sektor ekonomi syariah secara berkelanjutan.
“Potensi ini harus dimanfaatkan dengan baik. Pemerintah Provinsi Kaltara berkomitmen penuh mempercepat penguatan sektor ini, termasuk melalui akselerasi program sertifikasi halal,” tegasnya.
Ia menambahkan, ekonomi syariah dapat menjadi sumber pertumbuhan baru yang inklusif dan berdaya saing tinggi, serta mendorong ekonomi Kaltara naik ke level lebih tinggi.
Sejumlah program konkret telah dijalankan oleh Pemprov Kaltara dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah. Di antaranya adalah sosialisasi dan edukasi sertifikasi halal, pelatihan bagi pelaku UMKM, serta seminar jaminan produk halal.
Selain itu, Gubernur juga mengapresiasi pelaksanaan *Bazar UMKM Halal* dan Gerakan Kaltara Berwakaf, yang menurutnya tidak hanya menampilkan produk lokal, tetapi juga membuka peluang besar bagi pelaku usaha kecil untuk berkembang dan naik kelas.
“Gerakan Kaltara Berwakaf merupakan inovasi yang menjadikan wakaf sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat, khususnya bagi pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia,” kata Zainal.
Gubernur turut mengingatkan pentingnya dukungan terhadap kualitas produk UMKM, tidak hanya dari sisi produksi, tetapi juga pengemasan dan inovasi pemasaran. Dalam kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Tanjung Selor beberapa waktu lalu, ia bahkan menyampaikan langsung permohonan bantuan peralatan untuk mendukung UMKM lokal.
“Kualitas produk UMKM Kaltara sebenarnya sudah bagus, tapi masih butuh dukungan pengemasan yang lebih menarik agar mampu bersaing di pasar,” ujarnya.
Acara puncak KaShaFa 2025 juga dirangkaikan dengan Kick Off Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat), kegiatan harvesting sertifikasi halal, serta penyerahan bantuan peralatan pendukung bagi UMKM.
Sejumlah tokoh dan pemangku kepentingan hadir dalam acara ini, di antaranya Pj. Sekretaris Provinsi Kaltara Dr. Bustan, S.E., M.Si., Kepala KPw BI Kaltara Hasiando G. Manik, jajaran Forkopimda Kaltara, perwakilan instansi vertikal, unsur perbankan, dan masyarakat umum.
Festival ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat posisi Kaltara sebagai salah satu provinsi penggerak ekonomi syariah di wilayah perbatasan Indonesia.