Kaltaraa1. Com, TARAKAN – Komisi V DPR RI memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Zainal Arifin Paliwang, yang dinilai berhasil memperjuangkan percepatan pembangunan Jembatan Binuang di wilayah perbatasan Krayan.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI sekaligus Ketua Tim Kunjungan Kerja, H. Syaiful Huda, saat meninjau sejumlah proyek infrastruktur di Kaltara bersama rombongan Komisi V, Selasa (28/10/2025).
Menurut Syaiful, percepatan pembangunan Jembatan Binuang merupakan langkah strategis yang sangat mungkin diwujudkan apabila seluruh anggaran dialokasikan secara penuh pada tahun 2026.
“Saya sepakat dengan Pak Gubernur, kalau bisa dipercepat lebih baik. Kalau anggarannya penuh di 2026, maka proyek ini bisa tuntas di tahun yang sama. Kami di Komisi V siap mendukung percepatan itu,” ujarnya.
Awalnya, proyek tersebut direncanakan menggunakan skema multiyears dengan alokasi Rp17 miliar pada tahun 2026 dan sisanya pada 2027, dengan total kebutuhan sekitar Rp68 miliar. Namun, Komisi V menilai proyek itu bisa rampung lebih cepat jika dana sebesar Rp60 miliar lebih dikucurkan sekaligus pada 2026.
Syaiful menegaskan, pembangunan infrastruktur di Kaltara memiliki arti strategis bagi negara, mengingat provinsi termuda ini merupakan beranda depan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
“Kami ingin wajah Kaltara sejajar dengan wilayah perbatasan lain seperti NTT dan Kalbar. Saat ini Kaltara belum sepenuhnya mendapat perhatian itu. Karena itu, pemerintah pusat harus mendukung penuh pemerintah provinsi,” tegasnya.
Ia juga menyebut keberhasilan Kaltara menarik perhatian pemerintah pusat tidak lepas dari konsistensi dan perjuangan Gubernur Zainal dalam melobi kementerian terkait, khususnya Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR.
“Beliau bekerja keras meyakinkan pemerintah pusat. Alhamdulillah, sekarang sudah ada lampu hijau dan skemanya langsung ditransfer melalui pemerintah provinsi untuk dikerjakan,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltara Dr. Zainal Arifin Paliwang menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan Komisi V DPR RI. Ia menilai kunjungan tersebut menjadi bentuk nyata perhatian pusat terhadap pembangunan di wilayah perbatasan.
“Saya bersyukur pimpinan dan anggota Komisi V bisa datang langsung melihat kondisi di lapangan. Kaltara ini merupakan gerbang etalase Indonesia, jadi sudah sepatutnya mendapat perhatian serius dari pusat,” ujar Zainal.
Menurutnya, percepatan pembangunan Jembatan Binuang sangat krusial untuk membuka akses logistik dan mengurangi ketergantungan masyarakat Krayan terhadap pasokan sembako dari Malaysia.
“Selama ini masyarakat Krayan banyak bergantung ke Malaysia. Kita ini negara besar dan kaya, seharusnya bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Harapan saya, akhir 2026 jembatan ini sudah tuntas sehingga distribusi sembako dari Malinau bisa langsung tersalurkan,” tegasnya.
Pembangunan Jembatan Binuang diharapkan menjadi simbol kemandirian dan konektivitas wilayah perbatasan, sekaligus memperkuat kehadiran negara di wilayah terluar. Dengan dukungan penuh Komisi V DPR RI dan pemerintah pusat, proyek strategis ini diharapkan selesai sebelum 2027 dan membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Krayan dan sekitarnya.





