Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Penyiapan SDM, untuk kebutuhan tenaga kerja pada kegiatan pengembangan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI), di Tanah Kuning – Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kaltara, oleh Pemkab Bulungan, bersama Universitas Kaltara, Universitas Brawijaya, dan pihak pengelola kawasan sedang berlangsung beasiswa pendidikan vokasi Bahasa Mandarin selama 1 tahun.
Sebanyak 80 peserta didik, mengikuti program yang dilakukan di Universitas Kaltara, dan telah dimulai belum lama ini. Meski menjadi wadah belajar menyiapkan SDM unggul di Bulungan, namun tak dipungkiri, dengan waktu 1 tahun untuk belajar tuntas bahasa mandarin akan cukup berat.
Bupati Bulungan, Syarwani, mengatakan, dalam prosesnya pasti akan ada langkah evaluasi, apakah masih ada yang belum maksimal dalam jangka waktu itu. Namun begitu, memastikan langkah apa yang diambil masih akan dilakukan pembahasan bersama kedepan.
“Nanti kita juga tunggu dulu hasil oleh penyelenggara dalam hal ini Universitas Kaltara dan Brawijaya, evaluasi secara akademis. Artinya parameter, indikator untuk menentukan lulus dan lain sebagainya ada di pihak mereka,” ujarnya.
Diskusi lebih lanjut akan dilakukan, bagaimana langkah yang diambil, dan lain sebagainya. Syarwani, tak menampik usulan program pendidikan untuk penyiapan SDM ini berproses cukup lama hingga akhirnya di implementasikan. “Hal ini juga kita sampaikan ke Menko Marves untuk bisa menjembatani Pemkab Bulungan dengan pihak pengelola kawasan, sehingga terbangun kolaborasi. Berkisar 1 tahun lebih, target kita 2022 sudah jalan, ternyata sempat molor karena persoalan teknis, 2023 ini baru dijalankan,” jelasnya.
Corporate Communication PT. KIPI, Melva Tiora Rubindang, sebagai pengelola yang bekerjasama pada program pendidikan tersebut, tak menampik dalam waktu setahun belum tentu bisa langsung mahir Bahasa Mandarin.
“Dalam setahun memang tidak mungkin, dan memang kami juga memiliki kualifikasi, sebab belum tentu dari 80 peserta pendidikan vokasi ini akan diserap semua. Kita ada standar, ini kita saring mereka akan berkompetisi, jika memenuhi syarat kita ambil. Lalu sisanya bagaimana, itu yang sedang akan kita diskusikan lagi,” imbuhnya.
Akan dipertimbangkan, apakah akan ada kelas tambahan, atau skema lainnya, akan dibahas bersama universitas yang sudah bekerjasama