Ingatkan Kebutuhan pangan, Marves Minta Prioritas Tenaga Lokal

redaksi

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Pengembangan Kawasan Industri Hijau (KIHI) Tanah Kuning – Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kaltara, dipastikan akan membutuhkan tenaga kerja tidak sedikit. Kebutuhan tenaga kerja diperkirakan hingga 100 ribu orang, baik tenaga luar maupun tenaga lokal.

Bulungan menyiapkan diri menghadapi pertumbuhan pendudukan yang tak sedikit. Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, dalam perkembangan dan pembangunan, tentu akan ada konsekuensi, apalagi akan adanya jumlah tenaga kerja dengan jumlah besar itu.

“Tentu bagian yang berkaitan dengan infrastruktur, berkaitan dengan support di luar kawasan itu juga penting. Maka dari itu persepsi terkait dengan kegiatan industri itu jangan semata berharap kita harus bekerja di dalam (KIHI), tapi kita juga harus memanfaatkan momentum dengan berbagai peluang yang ada,” ujarnya.

Baca Juga  Anto Bolokot Terima Ragam Aspirasi Pembangunan Masyarakat Lumbis Hulu

Menurutnya, selain peluang tenaga kerja, saat ini masyarakat Bulungan juga harus bersiap dengan adanya berbagai peluang. Di antaranya peluang usaha untuk pemenuhan pangan kepada ribuan tenaga kerja tersebut.

“Sederhana, tidak mungkin orang di dalam (KIHI), tidak butuh orang di luar (masyarakat bukan pekerja). Bagaimana kolaborasi, sinergi ini yang harus kita lakukan, itu yang harus dibangun,” bebernya.

Selain itu terkait infrastruktur, ia juga memastikan saat ini berbagai aset Pemkab Bulungan yang masuk kawasan akan diganti dengan bentuk serupa oleh pihak pengelola KIHI. Begitupun komitmen investor terhadap infrastruktur pendukung lainnya yang dibutuhkan masyarakat disekitar lokasi.

“Terkait tenaga kerja lokal juga kita prioritaskan. Untuk persentase pasti, itu akan kita bahas lebih lanjut,” katanya.

Baca Juga  Bantuan Makanan Siap Saji Kadang Dikeluhkan, Dinsos Kaltara : “Akan Kami Sampaikan ke Pusat

Corporate Communication PT. KIPI, Melva Tiora Rubindang, mengatakan, dalam perkembangannya akan ada banyak yang dilakukan. Tenant yang bergabung nantinya juga beragam. Kebutuhan tenaga kerja juga dipastikan menyesuaikan.

“Industri kami tidak hanya kawasan industrial park, tetapi juga akan ada banyak tenant yang akan masuk, baik tenant dari Indonesia maupun dari Tiongkok yang sudah ada di sana. Bahkan saat ini Presiden dan Menko Marves sedang bergerilya ke berbagai negara untuk berinvestasi di sini. Penyerapan tenaga kerja tentunya juga bertahap, tidak langsung besar-besaran,” ungkapnya.

Menurutnya, proyek ini merupakan project besar dengan jangka waktu cukup panjang. Ke depan juga dipastikan memprioritaskan SDM lokal. Ia menyampaikan, jangan sampai investasi yang ada tak berdampak pada masyarakat salah satunya peluang tenaga kerja.

Baca Juga  Bupati malinau Lantik Pejabat JPTP, Administrator dan Pengawas

“Berapa persen penyerapan tenaga kerja lokal, itu pasti bertahap. Kalau untuk sampai 100 ribu orang itu kerana lahan dan industri yang disana akan banyak sekali, hilir hingga hulu itu kita lakukan,” jelasnya.

Sementara ini penyerapan tenaga kerja, seperti saat ini ada aktivitas Kalimantan Alumunium indonesia dan PT Tsingshan Holding Group, diketahui sudah ada 200 orang tenaga kerja yang diakomodir oleh PT Tsingshan Holding Group.

“Tapi memang karena kita sedang konstruksi kita butuh cepat, karena kita ada target pemerintah. Sekarang ini disana ada tenaga engineer. Arahan dari Marves juga harus lebih banyak penyerapan tenaga lokal,” pungkasnya

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer