Maksimalkan Peran KKG

redaksi

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Pemkab Bulungan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan memastikan komitmen dukungannya terhadap proses pendidikan inklusif di Bumi Tenguyun, sebutan lain Bulungan.

Sejauh ini Disdikbud, rutin melakukan sosialisasi pendidikan inklusif di sekolah-sekolah dasar maupun dalam kelompok belajar guru. Termasuk proyek perubahan berupa optimalisasi layanan pendidikan inklusif melalui Sinergitas, Komunitas, Belajar (SEKAR), hal itu merupakan bentuk komitmen Disdikbud Bulungan dalam membudayakan pendidikan yang mengedepankan hak anak dan merata di sekolah-sekolah, uang ada di Kabupaten Bulungan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan, Suparmin Seto mengatakan, sekolah-sekolah di Bulungan diharapkan dapat menerima anak dengan berbagai latar belakang yang berbeda, baik kondisi secara pribadi atau kondisi secara sosial.

Baca Juga  Anggota DPRD Kaltara Yancong Menilai Perda Perlindungan Tenaga Kerja Lokal Berikan Kepastian Kuota Perusahaan yang Beroperasi

“Setiap anak tentunya memiliki perbedaan fisik maupun psikis nya. Sudah seharusnya Pendidikan Inklusif menjadi perhatian kita bersama. Terkait itu Kami Disdikbud Bulungan akan terus berupaya memberikan edukasi pendidikan Inklusif agar guru dan sekolah di Kabupaten Bulungan dapat siap memberikan yang terbaik,” ujarnya.

Seperti diketahui, pendidikan inklusif merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik, yang memiliki kekurangan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.

Baca Juga  Silaturahmi ke Panti Sosial Bulungan, Dinsos Kaltara Serap Harapan Lansia

Salah satu upaya Disdikbud adalah dengan memanfaatkan Kelompok Kerja Guru (KKG), untuk menyampaikan sosialisasi tentang rencana implementasi kebijakan sekolah Inklusi di Kabupaten Bulungan.

“Ini terus kita sinergikan, untuk pendidikan Bulungan lebih baik kedepannya,” bebernya.

Tenaga pendidik atau guru diharapkan dapat melakukan identifikasi dan assesmen siswanya di kelas. Tak dipungkiri masih ada guru yang masih kesulitan dalam menghadapi muridnya yang inklusi. “Tapi dengan beragam upaya yang kita lakukan, guru dapat paham dan siap memberikan perhatian yang tepat untuk muridnya yang inklusi sehingga dapat tetap mengikuti materi, dapat bersosialisasi dan merasa aman di sekolah,” katanya.

Baca Juga  Tahun Depan, POL-PP Akan Bentuk Seketrariat PPNS

Pihaknya juga melibatkan fasilitator ahli yang dipercaya untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya tentang siswa Inklusi. Disdikbud Bulungan juga mendapatkan dukungan dari INOVASI Kaltara. Kegiatan sosialisasi pendidikan Inklusif ini aktif dilakukan Disdikbud Bulungan sejak bulan Mei lalu.

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer