Tanjung Selor Paling Padat karena Status Ibukota Daerah

redaksi

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Persebaran penduduk di Kabupaten Bulungan secara geografis dapat dikatakan belum merata. Kondisi ini menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat kepadatan penduduk antarkecamatan yang cukup besar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bulungan, Yuda Agus Irianto mengatakan, sebagian besar penduduk tinggal di Kecamatan Tanjung Selor. Persentasenya mencapai 37 persen dengan jumlah penduduk sekitar 57 ribu jiwa.

“Persebaran penduduk di Kecamatan Tanjung Selor sebesar 37,4 persen, ini berarti bahwa 37,4 persen penduduk Kabupaten Bulungan bertempat tinggal di kecamatan ini,” kata Yuda.

Baca Juga  Ragam Inovasi di Ranperda Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika

Menurut dia, hal ini sebenarnya tidak mengherankan, karena Tanjung Selor merupakan kecamatan dengan status ibukota Provinsi Kalimantan Utara. “Dengan status tersebut, Tanjung Selor menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian, sehingga wajar persebaran penduduk di sini sangat besar,” ungkapnya.

Sementara itu, penduduk yang tinggal di kecamatan lain rata-rata hanya berkisar di bawah 10 persen, kecuali Kecamatan Tanjung Palas dan Tanjung Palas Timur.

Baca Juga  Plt Kasat Pol-PP Kaltara, Tekankan Jajaranya Kehati-hatian Soal Pegunaan Anggaran

“Persebaran penduduk Bulungan di Tanjung Palas sebesar 11,5 persen dengan jumlah 17.694 jiwa, sedangkan di Tanjung Palas Timur sebesar 12,1 persen atau sebanyak 18.724 jiwa,” paparnya.

Yuda juga menjelaskan, indikator pertumbuhan wilayah turut tercermin dari tingginya kepadatan penduduk di suatu wilayah. Seperti halnya persebaran penduduk, kepadatan penduduk juga terlihat timpang.

Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk paling tinggi adalah Kecamatan Tanjung Selor yakni 85 jiwa/km2. Hal ini dapat diartikan bahwa pada setiap 1 km2 wilayah di Tanjung Selor rata-rata terdapat 85 penduduk.

Baca Juga  Komisi IV DPRD Kaltara Monitoring RSUD dr. H. Jusuf SK

Adapun, kecamatan dengan kepadatan penduduk paling rendah adalah Peso dengan 1 jiwa/km2. Angka tersebut berarti bahwa pada setiap km2 wilayah di Peso hanya dihuni 1 orang penduduk.

“Hal ini wajar karena Peso merupakan kecamatan dengan wilayah paling luas dan paling jauh dari ibukota, sehingga jumlah penduduk tidak sebanyak kecamatan lainnya,” ujar Yuda

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer