Jadi Atensi Bersama, DPRD Kaltara Dorong Turunkan Angka Stunting

redaksi

kaltaraa1.comTanjung Selor – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara) Albertus Stefanus Marianus, mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) Kaltara menurunkan angka Stunting.

Sebab dikatakan Albert sapaan akrabnya, persoalan stunting menjadi atensi bersama untuk disikapi. Ia menilai bahwa stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan otak, kognitif, dan produktivitas di masa depan.

Baca Juga  Masa Tenang Pilgub Kaltara, Satpol-PP di Kerahkan Menertibkan APK

Oleh karena itu, ia mengapresiasi langkah-langkah strategis yang telah dilakukan oleh Pemprov Kaltara, seperti penyusunan rencana aksi daerah, pembentukan Tim Pengendali Pencegahan Stunting (TPPS), peningkatan alokasi anggaran, serta penguatan koordinasi dan monitoring.

“Kita sangat mendorong program pemerintah dalam hal menurunkan angka stunting di tempat kita. Kita harus menjangkau rakyat, rakyatlah yang harus dibangun kesadarannya akan pola hidup, kenapa masyarakat ada yang pada posisi stunting. Karena mutu dan kualitasnya konsumsi kurang bagus, SDM dan pendidikan juga kurang. Tetapi kita sebagai pemerintah tetap memberikan kesadaran kepada masyarakat dan itu yang utama dalam penekanan stunting,” ujarnya, Jum’at (16/2/2024).

Baca Juga  Dinsos Kaltara Dorong Keaktifan Karang Taruna Hingga ke Tingkat Desa

Albert juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan stunting. Ia mengatakan bahwa data eksisting harus ada, mulai dari berapa yang terdampak dan tersebar di berapa lokasi. Termasuk menetapkan tahapan penyelesaiannya seperti apa ke depan.

Bahkan Ia juga mengharapkan adanya pengelolaan anggaran yang optimal, serta kerja sama dengan pihak ketiga yang ada di wilayah Kaltara.

Baca Juga  Pererat Silaturahmi, Kepala SMPN 1 SATAP Tanjung Palas Tengah Lakukan Giat Silahturahmi ke SMP 1 N Tanjung palas Utara Untuk pertama kalinya

“Kita targetkan penurunan prevalensi stunting sebesar 14 persen di tahun 2024. Jika perlu kita usahakan penurunan hingga 0 (nol),” pungkasnya. (adv)

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer