Konseling Remaja Penting Untuk Dimasifkan

redaksi

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Kalimantan Utara, Imransyah mengungkapkan, program konseling untuk remaja penting untuk dimasifkan.

Program ini tidak hanya dilaksanakan DP3AP2KB Kaltara semata, melainkan melibatkan sejumlah stakeholder terkait. Mulai dari Puskesmas, satuan pendidikan dan lembaga di tingkat masyarakat desa.

“Remaja merupakan kelompok berisiko mengalami masalah kesehatan reproduksi dan kesehatan mental, sekaligus kelompok yang penting dan berpengaruh dalam mengimplementasikan upaya kesehatan remaja,” kata Imransyah (18/3).

Baca Juga  Cek Syarat Mendapat Bantuan Usaha Ekonomi Produktif Individu dari Dinsos Kaltara

DP3AP2KB Kaltara bersama stakeholder terkait berupaya menekan angka kehamilan remaja, pernikahan dini, dan berbagai kasus terkait lainnya, seperti remaja yang mengalami pubertas sulit untuk mendapatkan akses informasi akurat.

“Ketidaksiapan remaja menghadapi perubahan fisik, emosional, dan perilaku meningkatkan risiko remaja mengalami masalah kesehatan reproduksi dan kesehatan mental. Oleh sebab itu, penting program konseling berjalan aktif,” ujarnya.

Baca Juga  Anak Muda Bicara Bisnis,Gen Z Di Bulungan Disambut Antusias oleh Bupati Bulungan

Dia mewanti-wanti agar remaja tidak minim pengetahuan kesehatan reproduksi. Kondisi tersebut bisa menyebabkan remaja rentan terkena PMS, HIV, kekerasan seksual, serta kehamilan remaja yang tidak diinginkan.

“Sudah ada UU No. 17/2023 tentang Kesehatan yang mengamanatkan kesehatan reproduksi dan kesehatan mental remaja sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan remaja. Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang telah berjalan sejak tahun 2003. diharapkan dapat lebih dimanfaatkan oleh remaja untuk mendapatkan informasi bahkan berpartisipasi,” jelasnya.

Baca Juga  Di Calonkan Beberapa Pimpinan Media Di Kaltara,Muakbar siap maju jadi ketua SMSI Kaltara

Imransyah menjelaskan, remaja perlu dilibatkan secara aktif dan menyeluruh, bukan hanya berperan sebagai penerima manfaat, melainkan dapat menjadi subjek yang dapat berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan remaja. (adv)

Bagikan:

Ads - After Post Image

Ads - Before Footer