Gibran Center Bekerjasama dengan Universitas Patria Artha, Beri Beasiswa S1 Untuk Anak TNI – Polri di Kaltara

redaksi

Ads - After Post Image

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Organisasi Relawan Gibran Center, bekerjasama dengan Universitas Patria Artha (UPA) dalam pemberian beasiswa pendidikan Strata 1 (S1) untuk anak Prajurit TNI dan Polri di Kalimantan Utara.

Ketua DPW Gibran Center Provinsi Kalimantan Utara, Bastian Lubis mengatakan, nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), telah ditandatangani Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gibran Center dan Yayasan Patria Artha pada tanggal 1 April 2024.

Beasiswa diberikan kepada anak Prajurit TNI dan Polri berstatus aktif maupun purna tugas. Mereka dibebaskan dari biaya uang pangkal, uang gedung dan biaya semester 1 sampai 8.

“Anak – anak yang mendapat beasiswa hanya membayar uang ujian praktik dan baju seragam, karena itu barang kategori pakai habis,” kata Bastian di Tanjung Selor (9/5).

Bastian yang sekaligus sebagai Rektor UPA, menyebut program beasiswa menjadi kesempatan baik untuk lulusan SMA sederajat di Kaltara meraih cita – cita.

Baca Juga  Kerjasama Perguruan Tinggi, Tekan Angka Stunting

“InshaAllah ketika mereka selesai (masa pendidikan), mereka sudah ada lapangan kerjanya di Kaltara,” ujarnya.

Total beasiswa yang disediakan mencapai 1.024 kuota. Selain untuk anak Prajurit TNI dan Polri, terdapat alokasi kuota untuk calon mahasiswa dari keluarga masyarakat sipil.

“Beasiswa diberikan untuk anak anak yang lulus tahun 2023 dan 2024,” imbuhnya.

Dia memaparkan, jurusan yang dapat dipilih mulai dari akuntansi dan manajemen pada Fakultas Ekonomi; Keperawatan, Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kesehatan; serta Teknik Mesin dan Teknik Elektro pada Fakultas Teknik.

Pada semester 6 dan 7, mahasiswa akan diikutsertakan dalam uji sertifikasi kompetensi. Tujuannya agar mereka memiliki sertifikat pendamping ijazah yang diterbitkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) atau Badan Standardisasi Nasional (BSN).

“Ketika sudah memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi, mereka berarti sudah mendapatkan tiga hal, knowledge atau pengetahuan, skill atau keahlian dan attitude atau tingkah laku, karena setiap Jumat mereka mendapat pelatihan kepemimpinan dan bela negara,” paparnya.

“Kita memang menargetkan para lulusan bisa bekerja di posisi lini tengah perusahaan, setingkat manajer ke atas, karena mereka sudah sarjana dan memiliki sertifikat kompetensi itu tadi,” kata Bastian melanjutkan.

Pemberian beasiswa dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (sdm) berkompeten, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada berbagai mega proyek di Kaltara. Salah satunya di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning.

“Investasi yang dibangun sekarang di Tanah Kuning akan selesai 3 sampai 4 tahun ke depan, mereka akan membutuhkan banyak sekali tenaga kerja, informasi yang saya terima bisa sampai 300 ribu orang lebih,” ungkapnya.

Program beasiswa juga dimaksudkan untuk membantu pemerintah dalam menyambut bonus demografi 2030 dan target Indonesia Emas 2045. Program ini sudah memasuki tahun ke-9 secara keseluruhan, sedangkan untuk Kaltara sudah tahun ke-3.

“Selama tahun pertama dan kedua, sudah ada 390 mahasiswa dari lima kabupaten/kota di Universitas Patria Artha,” jelasnya.

Ketersediaan sdm berkompeten diyakini membuat Kaltara siap menyambut jalannya investasi. Dengan serapan tenaga kerja lokal yang tinggi, otomatis perputaran uang dan kemajuan pembangunan ekonomi bisa tercapai. Hal tersebut akan berbanding lurus dengan penurunan tingkat pengangguran, angka kemiskinan dan kesenjangan ekonomi.

“Gibran Center dengan Yayasan Patria Artha menginginkan anak anak kita bisa mengisi lapangan kerja di proyek proyek investasi. Mereka harus betul betul memiliki pekerjaan di rumahnya sendiri,” tegasnya.

Baca Juga  Wakil Ketua DPRD Prov Kaltara Harapkan Para Kades Bangun Daerah Sebaik Mungkin

Tidak Ada Satu Sen Rupiah dari APBD Pemprov Kaltara

Rektor Universitas Patria Artha (UPA), Bastian Lubis, menegaskan program beasiswa tidak memakai uang dari APBD Pemprov Kalimantan Utara. Dia pun meminta agar program beasiswa tidak diseret ke ranah politik jelang Pilkada 2024.

“Program beasiswa ini tidak ada satu sen rupiah pun uang APBD. Harus diingat agar jangan sampai dipolitisir. Saya sebagai rektor yang bekerjasama dengan DPP Gibran center, tidak ada sangkut paut tentang politik (pilkada),” kata Bastian.

Program beasiswa dipastikan murni mendukung kinerja pemerintah. Utamanya dalam memajukan sumber daya manusia sesuai salah satu janji politik Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih 2024 – 2029, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

“Kita betul betul murni membantu pemerintah dalam hal memajukan sumber daya manusia, seperti apa yang dijalankan di era kepemimpinan Presiden Jokowi, dan akan dilanjutkan oleh Pak Prabowo dan Mas Gibran,” pungkasnya.

Bagikan:

Ads - After Post Image