Memantapkan Aksi Konvergensi Menuju Penurunan Stunting Tepat Sasaran

redaksi

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Tahun 2024 menjadi babak penting dalam upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara memerangi stunting. Melalui Rembuk Stunting yang diselenggarakan, Kaltara menetapkan target penurunan stunting yang terukur dan terarah di setiap kabupaten/kota. Penetapan target ini merupakan hasil kolaborasi erat para pemangku kepentingan dalam forum-forum yang diselenggarakan.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Provinsi Kalimantan Utara, Deddy Prasetya Noor menjelaskan, lebih dari sekadar target, Rembuk Stunting Kaltara 2024 menggemakan komitmen bersama untuk mewujudkan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di wilayah kabupaten/kota.

“Aksi-aksi ini dirancang untuk dilaksanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran,” jelasnya.

Fokus dalam aksi tersebut antara lain penguatan analisa situasi dan penetapan prioritas. Langkah awal yang krusial adalah memahami kondisi stunting secara menyeluruh di Kaltara. Melalui analisis situasi yang mendalam, prioritas-prioritas intervensi dapat diidentifikasi dengan tepat.

Baca Juga  Kawal Pengelolaan APBD 2025, Pemprov Kaltara Gelar Rakor Bersama KPK

“Hal ini memastikan bahwa sumber daya dan upaya difokuskan pada area yang paling membutuhkan,” jelasnya.

Lanjut dia, intervensi gizi spesifik dan sensitif menjadi kunci dalam memerangi stunting. Intervensi gizi spesifik fokus pada perbaikan asupan gizi anak, seperti pemberian makanan tambahan dan edukasi gizi.

“Sedangkan intervensi gizi sensitif berfokus pada faktor-faktor di luar asupan gizi yang memengaruhi stunting, seperti akses air bersih dan sanitasi, layanan kesehatan ibu dan anak, dan praktik pengasuhan anak,” paparnya.

Penurunan stunting membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang erat. Rembuk Stunting Kaltara 2024 mendorong terjalinnya koordinasi yang efektif antara berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat.

Baca Juga  Pansus LKPj Gubernur Kaltara Lakukan Monev Kegiatan Pembangunan, Sejumlah Temuan jadi Atensi

Pemanfaatan data dan teknologi turut menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas intervensi stunting. Data yang akurat dan terkini memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat sasaran.

“Teknologi digital juga dapat digunakan untuk meningkatkan akses informasi dan edukasi bagi masyarakat,” imbuhnya.

Keluarga dan masyarakat memiliki peran sentral dalam mencegah dan menurunkan stunting. Rembuk Stunting Kaltara 2024 mendorong penguatan peran keluarga melalui edukasi pola asuh dan pemberian makanan bergizi.

“Peran masyarakat juga dimaksimalkan melalui berbagai kegiatan pemberdayaan dan promosi kesehatan,” jelasnya.

Sementara itu, melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala merupakan kunci untuk memastikan keberhasilan program penurunan stunting. Rembuk Stunting Kaltara 2024 menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi yang sistematis dan terukur, sehingga program dapat diperbaiki dan ditingkatkan secara berkelanjutan.

Baca Juga  DPRD Kaltara Bahas KUA-PPAS 2024 Bersama Mitra OPD

“Sumber daya keuangan yang memadai sangat penting untuk mendukung pelaksanaan program penurunan stunting. Rembuk Stunting Kaltara 2024 mendorong komitmen dari berbagai pihak untuk mengalokasikan dana yang memadai bagi program ini,” paparnya.

Terakhir, komunikasi dan advokasi yang efektif sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.

“Rembuk Stunting Kaltara 2024 mendorong berbagai pihak untuk meningkatkan upaya komunikasi dan advokasi, sehingga tercipta pemahaman dan dukungan yang luas dari masyarakat,” pungkasnya. (adv)

Bagikan:

Ads - After Post Image

Ads - Before Footer