Menuju Generasi Kalimantan Utara Bebas Stunting: Memastikan Akses Alat Kesehatan di Setiap Fasilitas

redaksi

Ads - After Post Image

Kaltaraa1.comTANJUNG SELOR – Salah satu poin penting yang mengemuka dalam Rembuk Stunting Tahun 2024 di Provinsi Kalimantan Utara adalah tercapainya 100 persen pemenuhan alat ukur antropometri, alat cek hemoglobin, dan ultrasonografi di semua fasilitas kesehatan pada tahun 2024.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Provinsi Kalimantan Utara, Deddy Prasetya Noor menjelaskan, hal ini menjadi penegasan komitmen bersama dalam memerangi stunting dan memastikan generasi penerus Kalimantan Utara terhindar dari ancaman pertumbuhan yang terhambat.

Baca Juga  DPRD Kaltara Ingatkan Minimnya Perusahaan Berikan CSR ke Masyarakat

Dia memaparkan, alat ukur antropometri digunakan untuk mengukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak, indikator penting dalam memantau tumbuh kembang anak dan mendeteksi stunting sedini mungkin.

Alat cek hemoglobin berkaitan dengan Anemia pada ibu hamil dan anak balita yang merupakan salah satu faktor risiko stunting. Pemeriksaan hemoglobin secara rutin dapat membantu mengidentifikasi dan menangani anemia, sehingga mencegah terjadinya stunting.

Baca Juga  Komisi IV DPRD Prov Kaltara Bahas Penyedian Lahan untuk SMA Negeri 5 Bersama Pemkot Tarakan

Sementara itu, ultrasonografi digunakan untuk mendeteksi kelainan pada janin selama kehamilan, yang berpotensi menyebabkan stunting pada anak.

“Target 100 persen pemenuhan alat kesehatan ini bukan hanya tentang penyediaan alat, tetapi juga tentang memastikan akses yang merata bagi seluruh masyarakat, terutama di wilayah terpencil dan terluar. Hal ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, dinas kesehatan, dan seluruh pemangku kepentingan,” paparnya pada pekan ini.

Baca Juga  Pernikahan Razfy Dandi Wiraguna, S.H Putra Gubernur Kaltara & Yuni Sarah, S.Ked Digelar Meriah di Tarakan

Dengan terpenuhinya alat kesehatan yang memadai di seluruh fasilitas kesehatan, diharapkan anak anak dapat diukur dan diperiksa secara rutin, sehingga stunting dapat diidentifikasi dan ditangani sedini mungkin. Dengan begitu, intervensi yang tepat dan cepat dapat membantu mencegah dan menurunkan angka stunting di Kalimantan Utara.

“Sebagaimana kita ketahui, anak-anak yang terhindar dari stunting memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal, menjadi generasi penerus yang sehat, cerdas, dan produktif,” pungkasnya. (adv)

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik