kaltaraa1.comBulungan – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Utara, masih dalam proses pembentukan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Kepahlawanan Tingkat Provinsi. Demikian disampaikan Kepala Dinsos Kaltara, Obed Daniel melalui Analis Kepahlawanan, Benny Ardana.
“Kami masih proses menggarap tim pengkaji gelar kepahlawanan daerah tersebut,” kata Benny pada pekan ini.
Lanjut Benny, Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Kepahlawanan Provinsi, nantinya akan ditetapkan melalui Surat Gubernur Kaltara.
“Tim nya nanti berisi Forkopimda, ketua adat, akademisi dan pihak terkait lainnya,” papar Benny.
Ketika tim terbentuk, maka usulan nama Pahlawan Nasional asal Kaltara bisa dikawal.
“Intinya memang pembentukan tim terlebih dahulu,” bebernya.
Pada saat yang sama, Dinsos Kaltara juga siap jika diminta berkoordinasi dengan pihak pengusul nama pahlawan nasional asal Kaltara.
“Kita sementara masih menunggu untuk koordinasi tersebut,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Sultan Bulungan Ke-10, Datuk Tiras yang bergelar Sultan Maulana Muhammad Djalaluddin, diusulkan Kesultanan Bulungan untuk menjadi Pahlawan Nasional dari Kalimantan Utara.
Sultan Maulana Muhammad Djalaluddin dinilai layak diberikan gelar pahlawan nasional karena kontribusinya sebagai perintis kemerdekaan Indonesia di wilayah utara Pulau Kalimantan.
Sultan Maulana Muhammad Djalaluddin diketahui sebagai Pemimpin Upacara pengibaran Bendera Merah Putih pertama di Halaman Istana Kesultanan Bulungan tanggal 17 Agustus 1949.
Sultan Maulana Muhammad Djalaluddin juga diangkat sebagai Kepala Daerah Istimewa Bulungan. Sebagai Sultan ke-10 sekaligus Raja terakhir di Kesultanan Bulungan, Sultan Maulana Muhammad Djalaluddin memimpin dari tahun 1931 sampai 1958.
Sang Sultan pun sempat mendapat amanah pangkat Letnan Kolonel yang melegitimasi kepemimpinannya di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (adv/RND)