kaltaraa1.comTanjung Selor – Salah satu program unggulan dari pemerintah pusat yang di jalankan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara ialah penyaluran per makanan. Penyaluran per makanan ini dinilai penting guna mendukung pertumbuhan dan kebutuhan gizi pada anak. Lantas berapa anggaran yang disiapkan Pemprov Kaltara melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kaltara untuk mendukung program per makanan ini?
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Utara, Obed Daniel mengatakan bahwa pada hakekatnya, penyaluran bantuan per makanan ini merupakan sikap perhatian pemerintah terhadap tumbuh kembang anak di Kaltara terutama dalam menghadapi kasus stunting pada anak.
Untuk itu, Pemprov Kaltara melalui Dinsos Kaltara giat menyalurkan bantuan per makanan terhadap anak-anak terlantar yang ditampung oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Sebab saat ini, lanjut Obed seluruh daerah di Kaltara memiliki LKSA seperti Tarakan, Bulungan, Nunukan, Malinau dan Tana Tidung.
“Di Bulungan ini, LKSA itu ditangani oleh masyarakat. Tapi tetap kita kasih (bantuan per makanan). Di Bulungan ada LKSA, Tana Tidung, Nunukan, Tarakan. Namun yang belum terdata sampai saat ini adalah KTT, khusus untuk LKSA,” ungkap Obed.
Penyaluran per makanan ini lanjut Obed, setiap tahun dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kaltara melalui Dinsos Kaltara. Untuk itu, ditahun ini pihaknya kembali menggelar giat penyaluran bantuan per makanan ini.
“Sudah beberapa tempat yang kami salurkan (bantuan per makanan, red) yakni di LKSA Hidayatullah dan salah satu LKSA yang berada di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan,” bebernya.
Dipertengahan November 2024 ini, lanjut Obed penyaluran per makanan ini telah sampai kepada 379 anak. Bantuan per makanan ini juga hanya diperuntukkan bagi anak-anak terlantar yag berada di LKSA. Sebab jumlah anak yang terlantar didalam LKSA yang terpenuhi kebutuhan dasarnya 379 orang.
Artinya, lanjut Obed pemberian per makanan terhadap 379 anak di LKSA ini diberikan sebesar Rp 600.000 per paket. Untuk itu, kedepan, Obed berharap agar terjadi peningkatan mencapai 700 paket yang tentunya akan disesuaikan dengan kemampuan APBD Kaltara.
“379 anak ini adalah yang sudah diberikan bantuan per makanan. Alhamdulillah, pemerintah kita ini sangat peduli dengan anak-anak dan ada penambahan yang luar biasa dari 200 paket, sekarang 600 paket karena menyesuaikan dengan yang ada di lapangan,” katanya.
Target pendistribusian per makanan terhadap anak terlantar di LKSA ini akan finish di akhir November 2024 ini. Namun, Obed mengatakan jika pihaknya tidak sampai pada akhir bulan ini, maka seharusnya bantuan per makanan ini maksimal diselesaikan pada awal Desember 2024 mendatang.
“Kalau tidak selesai akhir November ini, kita upayakan Desember awal,” tuturnya.
Pendistribusian per makanan ini dilakukan Pemerintah Provinsi Kaltara melalui Dinsos Tarakan ialah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang ada di Kaltara saat ini. Sebab per makanan umumnya memenuhi gizi anak mulai dari asupan karbohidrat, protein, vitamin dan lain-lain yang dapat mendukung pertumbuhan dan gizi anak.
“Satu paket per makanan itu ada telur, beras, susu, ikan kaleng dan lain-lain,” pungkasnya.
Dikatakan Obed, bantuan per makanan bagi anak terlantar di LKSA ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni dan APBD Perubahan Pemerintah Provinsi Kaltara. Dalam hal ini, Pemprov Kaltara tengah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 637.152.000 bagi anak-anak terlantar yang terletak di LKSA. Data tersebut meningkat 100 persen dari tahun sebelumnya, sebab ditahun sebelumnya pendistribusian per makanan ini hanya mencapai angka Rp 200 hingga 300 juta.
“Jadi kalau dikalkulasikan, semuanya itu meningkat 100 persen,” pungkasnya. (adv/Erc)