Tanjung Selor, — Dalam upaya menanggulangi maraknya konsumsi ikan hasil destructive fishing, Polda Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar kegiatan coffee morning bersama Pemerintah Provinsi Kaltara, Pemerintah Kabupaten Bulungan, dan perwakilan komunitas nelayan, Rabu (30/4). Acara ini bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga ekosistem laut serta kesehatan masyarakat.
Kapolda beserta jajaran Polda Kalimantan utara menegaskan komitmen aparat kepolisian dalam menindak praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan seperti pengeboman, penyetruman, dan penggunaan racun. Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi ikan hasil tangkapan dengan cara-cara tersebut.
“Ikan hasil destructive fishing bukan hanya merusak habitat laut, tetapi juga sangat berbahaya jika dikonsumsi. Zat-zat kimia dari racun bisa tertinggal di tubuh ikan dan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia,” ujar .Iswahyudi,
Gubernur Kalimantan Utara, Drs. Zainal Arifin Paliwang, saat di wawancarai awak media melalui telfon whatshaap, menyatakan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh langkah-langkah kolaboratif ini. Ia juga mengajak semua pihak, khususnya nelayan, untuk beralih ke metode penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.’ujarnya
Sementara itu, Ketua kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) provinsi kaltara, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, edukasi dan pendekatan persuasif kepada nelayan seperti ini sangat penting untuk mengubah kebiasaan lama yang merusak lingkungan demi kepentingan jangka pendek.
“Kami siap bersinergi dengan pemerintah dan aparat. Ini demi laut yang sehat, tangkapan yang berkelanjutan, dan generasi mendatang yang lebih aman dari dampak kesehatan akibat ikan tercemar,” ujarnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama untuk menolak dan melawan praktik destructive fishing di wilayah perairan Kaltara serta rencana tindak lanjut berupa sosialisasi dan patroli terpadu.