Ketua HMI Tarakan Mengutuk Keras Penyiraman Bensin terhadap 3 Kader HMI Saat Aksi di Depan mapolda Kaltara

redaksi

kaltaraa1.comTarakan, — Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tarakan, Masaude, menyatakan mwngutuk keras terhadap represifitas yang dilakukan oleh oknum kepolisian dalam demonstrasi mahasiswa di depan Mako Polda Kalimantan Utara, Tanjung Selor, Kamis (17/7). Dalam aksi tersebut, tiga kader HMI Cabang Tanjung Selor dilaporkan mengalami luka bakar akibat penyiraman bensin yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian.

Kejadian itu terjadi saat massa mahasiswa tengah melakukan aksi demonstrasi dengan membakar ban sebagai bentuk ekspresi protes mereka. Namun, situasi berubah mencekam ketika pihak kepolisian mencoba memadamkan api dengan apar ke area sekitar pembakaran ban, yang langsung menyambar ke demonstran yang berada di dekat lokasi api.

Baca Juga  Satu data Satu Harapan, Jejak Studi Tiru Nunukan di NTB

Masaude, Ketua Umum HMI Cabang Tarakan, dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk nyata kekerasan negara terhadap warga negara yang sedang menjalankan hak konstitusionalnya.

“Kami sangat mengecam tindakan brutal dan tidak manusiawi ini. Mahasiswa sedang menyampaikan aspirasi, bukan musuh negara. Jika benar bensin disiram oleh aparat, itu adalah upaya pembunuhan yang harus diusut sampai tuntas,” ujar Masaude.

Ia juga mendesak agar Kapolda Kalimantan Utara bertanggung jawab secara moral dan hukum atas tindakan anak buahnya.

“Kapolda Kaltara tidak bisa tinggal diam. Sudah cukup banyak dosa institusi ini dalam menangani kasus narkoba. Kini mahasiswa pun jadi korban kebrutalan. Kami menuntut penegakan hukum seadil-adilnya dan meminta Komnas HAM serta Propam Mabes Polri turun tangan,” tegasnya.

Baca Juga  Hadiri Rakor Percepatan Swasembada, Bupati Optimis Ketahanan Pangan Berjaya

Berdasarkan keterangan dari Presidium KAHMI Bulungan, Fathurizqil Mufid, kejadian bermula saat massa HMI membakar ban di depan Polda sebagai simbol kekecewaan atas berbagai persoalan di Kaltara, termasuk lemahnya sistem pengawasan terhadap oknum polisi yang terlibat jaringan narkoba. Namun tak lama setelah api menyala, oknum aparat diduga menyiram bensin ke arah kobaran api, yang kemudian menyambar tiga kader HMI hingga mengalami luka bakar serius.

“Informasi dari Ketua HMI Tanjung Selor menyebutkan bahwa setelah mereka membakar ban, tiba-tiba ada oknum polisi yang menyiram bensin. Api langsung menyambar kader HMI yang berada di dekat ban tersebut. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit,” ujar Rizqi.

Baca Juga  Pemkab Nunukan Komitmen Wujudkan 17 Arah Baru Visi Misi Kepala Daerah

Desakan untuk Penindakan Tegas

Ketua HMI Tarakan menuntut:
1. Pemeriksaan dan penahanan terhadap oknum pelaku.
2. Transparansi dari Polda Kaltara terkait insiden ini.
3. Kompensasi dan perlindungan hukum terhadap korban.

HMI Tarakan memperingatkan: jika kasus penyiraman bensin terhadap kader HMI tidak diusut tuntas, maka bara perlawanan akan dinyalakan! Konsolidasi lintas cabang se-Indonesia akan digerakkan, dan gelombang aksi akan digelorakan dari kampus hingga jalanan.

Hingga Berita Ini Turun…

Pihak Polda Kalimantan Utara maupun Polres Bulungan belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan tersebut. Publik dan elemen gerakan mahasiswa kini menanti sikap tegas dan transparan dari pihak kepolisian.

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer