Sosialisasi Kesepakatan Batas Negara RI–Malaysia Digelar di Nunukan

redaksi

KaltaraA1.com, Nunukan – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Nunukan, H. Abdul Munir, mewakili Bupati Nunukan H. Irwan Sabri, menghadiri kegiatan Sosialisasi Batas Negara Baru Republik Indonesia–Malaysia di ruang serbaguna lantai V Kantor Bupati Nunukan, Kamis (24/07/25).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) melalui Paban VI/Surta SOPS TNI Kolonel CTP Moh. Khoirul Hadi, dalam rangka menyampaikan hasil kesepakatan penyelesaian Outstanding Boundary Problems (OBP) antara Indonesia dan Malaysia, khususnya pada sektor timur perbatasan kedua negara.

Baca Juga  Camat Sebatik Tengah Kenalkan Belajar Pelayan Publik Sejak Dini

Dalam sambutannya, Abdul Munir menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi ini yang dinilai sangat penting dalam memperkuat pemahaman masyarakat mengenai batas negara, terutama di wilayah perbatasan yang selama ini menjadi polemik.

 “Penyelesaian batas negara merupakan bagian penting dari upaya menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah. Kesepakatan ini adalah hasil dari proses panjang yang melibatkan diplomasi intensif, koordinasi lintas lembaga, serta pengumpulan data teknis di lapangan,” ujarnya.

Baca Juga  Ratusan Siswa SD Ikuti FLS3N 2025 Tingkat Kabupaten Nunukan, Bakat Seni Anak Daerah Semakin Bersinar

Lebih lanjut, Munir menekankan bahwa batas negara adalah unsur esensial dari eksistensi sebuah negara. Berdasarkan Konvensi Montevideo tahun 1933, sebuah negara diakui secara internasional jika memiliki empat unsur pokok, yakni penduduk, wilayah, pemerintahan, dan kedaulatan.

“Dengan terpenuhinya keempat unsur tersebut, suatu negara dapat diakui sebagai entitas berdaulat oleh komunitas internasional,” jelasnya.

Baca Juga  Ratusan Siswa Baru SMPN 1 Nunukan Kunjungi Kantor Bupati, Ada Apa?

Ia berharap, sosialisasi ini tidak hanya menghapus ketidaktahuan dan kesimpangsiuran informasi di tengah masyarakat, tetapi juga mampu memperkuat pemahaman kolektif mengenai batas wilayah negara.

“Kami berharap penyelesaian batas wilayah pada beberapa segmen ini membawa dampak positif berupa terwujudnya kawasan perbatasan yang tertib, aman, dan semakin sejahtera,” tutup Munir.  (prokompim)

Bagikan:

Ads - After Post Image

Ads - Before Footer