kaltaraa1.comTarakan, 10 Juni 2024 – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Aksi Tapera menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tarakan, Kalimantan Utara, pada hari ini, Senin 10 Juni 2024. Aksi demo ini diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tarakan dan berfokus pada tiga isu utama yang dianggap merugikan rakyat.
Ndaru Teguh P., selaku Koordinator Lapangan aksi demo, menyampaikan tiga tuntutan utama dalam aksi tersebut. Tuntutan pertama adalah menghentikan kriminalisasi aktivis dan membebaskan aktivis yang saat ini berada di balik jeruji besi. Mereka menilai bahwa upaya penahanan terhadap aktivis merupakan bentuk pembungkaman suara kritis yang memperjuangkan hak-hak rakyat.
Tuntutan kedua berkaitan dengan komersialisasi pendidikan. Mahasiswa meminta agar pemerintah fokus pada rekonstruksi sistem pendidikan yang pro rakyat dan tidak memberatkan. Mereka mengkritik biaya pendidikan yang semakin tinggi dan sulit dijangkau oleh masyarakat kurang mampu, yang menurut mereka bertentangan dengan prinsip pendidikan untuk semua.
Tuntutan ketiga adalah permintaan untuk membatalkan kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Para demonstran menganggap kebijakan Tapera justru menyengsarakan rakyat karena memberatkan beban keuangan masyarakat dengan iuran yang dianggap tidak sebanding dengan manfaat yang diterima. Mereka berpendapat bahwa kebijakan ini tidak berpihak pada kepentingan masyarakat bawah dan hanya menguntungkan segelintir pihak saja.
“Batalkan kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang menyengsarakan rakyat,” tegas Ndaru Teguh dalam orasinya. Ia menambahkan bahwa keberadaan kebijakan tersebut telah menyebabkan banyak keluhan dari masyarakat yang merasa terbebani secara finansial tanpa mendapatkan manfaat yang memadai.
Aksi demo yang dilakukan di depan Gedung DPRD Tarakan ini mendapatkan perhatian luas dari masyarakat dan aparat keamanan. Demonstran berharap agar pemerintah dan pihak terkait segera merespons tuntutan mereka dan melakukan perubahan yang nyata demi kesejahteraan rakyat.
Mahasiswa yang terlibat dalam aksi ini berkomitmen untuk terus menyuarakan aspirasi rakyat dan memperjuangkan keadilan sosial. Mereka juga menyatakan siap menggelar aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi oleh pemerintah.