kaltaraa1.comTanjung Selor – Pembentukan Tim Satgas Ekonomi yang digadang oleh Asosiasi Pengusaha Rumput Laut (APRL) Nunukan didukung penuh oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltara, Andi M. Akbar M Djuarzah, SE.,MM mengatakan, dengan dibentuknya tim tersebut dapat memberikan edukasi kepada petani rumput laut di Nunukan terkait bagaimana standar kualitas barang yang diinginkan oleh para buyer atau pembeli dari luar luar Nunukan.
“Jadi para petani kita bisa tauh, bagaimana kriteria kadar yang di inginkan pabrik untuk bisa di ekspor ke Cina, sehingga petani kita bisa memberikan hasil yang terbaik,” kata Andi Akbar.
Diungkapkannya, dengan kualitas yang baik dan sesuai kadar maka harga rumput laut juga akan menjadi stabil. Menurutnya, ini harusnya jadi perhatian prioritas oleh Pemkab Nunukan, apalagi komoditi rumput laut ini merupakan unggulan dari Nunukan.
“Sama seperti sawit ada grade A dan grade B, jadi kalau kualitasnya turun pasti akan berpengaruh dengan harga turun dari harga standar TBS yang ditetapkan oleh Provinsi, begitu pun dengan rumput laut, kalau kadarnya bagus seperti kadar 36, 37 tentu harganya akan sesuai. Tapi kalau kadarnya 40 ke atas pasti harga ikut turun,” jelasnya.
Andi menyatakan, kualitas rumput laut bergantung pada kekeringan dari rumput laut. Sementara itu, di Nunukan sendiri tidak memiliki musim, sedangkan di wilayah lain memiliki musim. Sehingga, ketika produksi rumput laut di wilayah lain meningkat maka hal tersebut juga akan berpengaruh pada harga.
“Karena hukum ekonomi, ketika produk banyak otomatis harga ikut turun, tapi kalau kita mengutamakan kualitas maka harga tetap bisa stabil, karena para buyer tentu mengutamakan kualitas yang terbaik,” terangnya.
Andi berharap dengan adanya tim tersebut, bisa terjadi koordinasi yang baik antara petani, pengusaha dan buyer dari pabrik. “Makanya pemerintah harus turun tangan untuk mengontrol ini, sehingga baik petani maupun pengusaha kita bisa sejahtera,” tandasnya. (adv)