PLN Tarakan Belum Berikan Klarifikasi Terkait Unjuk Rasa Mahasiswa, Terkait Pelayanan

redaksi

Kaltaraa1.comTARAKAN-Hingga hari ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak PLN Tarakan terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPERA).

Aksi tersebut berlangsung pada tanggal 12 Agustus 2024 di depan kantor PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tarakan. Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyuarakan berbagai permasalahan terkait kinerja PLN di Kota Tarakan, khususnya mengenai transparansi informasi pemadaman listrik dan sejumlah isu lainnya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Baca Juga  Desa Mara I Gelar Syukuran Usai Panen

Dalam aksi tersebut, AMPERA mengajukan beberapa tuntutan kepada pihak PLN. Pertama, mereka meminta agar PLN lebih transparan dalam menyampaikan informasi kepada konsumen terkait jadwal pemadaman listrik dan ketersediaan pasokan listrik di Kota Tarakan. Kedua, mereka menuntut PLN untuk melakukan evaluasi terhadap pelayanan publik yang diberikan selama ini. Ketiga, mahasiswa mendesak PLN memberikan kompensasi kepada masyarakat serta memberikan update terkait perkembangan investigasi insiden blackout yang terjadi sebelumnya.

Selain itu, AMPERA juga meminta PLN untuk melakukan inovasi dalam mitigasi insiden yang berpotensi mengganggu pasokan listrik, serta memaparkan inovasi tersebut kepada konsumen sebagai bentuk transparansi dan bahan pengawasan publik. Tuntutan lainnya adalah transparansi dalam penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh PLN Tarakan.

Baca Juga  Siswa SMPN 1 Satu Atap Tanjung Palas Tengah sukses sabet juara ajang FLS2N cabang Pantomim tingkat Provinsi

Terakhir, mahasiswa mendesak agar pemimpin direksi PLN menandatangani surat perjanjian untuk siap mundur jika kondisi yang sama terus berulang.

Sebagai tanggapan atas aksi tersebut, tim dari www.kaltaraa1.com mencoba mendatangi kantor ULP Tarakan, untuk meminta klarifikasi terkait tuntutan mahasiswa dan keributan yang terjadi di depan kantor PLN. Namun, hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi yang diberikan oleh pihak PLN.

Baca Juga  Deteksi Dini Stunting Lewat Penimbangan Balita Rutin

Ketiadaan respon dari PLN ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat dan mahasiswa tentang keseriusan PLN dalam menanggapi isu-isu yang diangkat oleh AMPERA. Hingga kini, masyarakat masih menunggu langkah nyata dari PLN Tarakan dalam menjawab tuntutan mahasiswa dan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh konsumen di Kota Tarakan.

Bagikan:

Ads - After Post Image

Ads - Before Footer