Pencarian Nelayan Nunukan yang Diduga Diseret Buaya Dihentikan, Keluarga Minta Bantuan Paranormal

redaksi

kaltaraa1.comNunukan – Tim SAR menghentikan operasi pencarian Ekarius, seorang nelayan Nunukan, Kaltara yang diduga diseret buaya masuk kedalaman Sungai Seimanggaris, saat sedang memukat ikan. “Pencarian sampai H+7 nihil.

Operasi pencarian kami hentikan untuk sementara, sambil berkomunikasi dengan pihak keluarga dan kepolisian,” ujar Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir, dihubungi, Minggu (11/8/2024).

Basir menjelaskan, lokasi pencarian korban merupakan wilayah perairan yang sulit dijangkau karena masuk areal perairan sungai kecil.

Baca Juga  Komisi II Minta Stakeholder Cegah Penangkapan Ikan yang Rusak Lingkungan

“Mesin tempel juga kurang maksimal jika melakukan pencarian di areal korban yang diduga diserang buaya,” kata Basir.

Kendati operasi pencarian resmi oleh Tim SAR dihentikan, upaya keluarga korban akan terus berlanjut sampai 4 hari kedepan.

“Keluarga korban akan melanjutkan pencarian sampai 4 hari kedepan sesuai petunjuk dari paranormal,” kata Basir lagi. Basir juga meminta warga terus berdoa agar korban segera ditemukan.

Baca Juga  Satpol-PP Kaltara Sebut, Operasi Pekat di Tarakan Tidak Ada Oknum Yang Terjaring

“Kita berharap yang terbaik bagi korban. Mari sama sama berdoa agar korban segera ditemukan,” kata dia. 

Sebelumnya diberitakan, seorang nelayan bernama Ekarius (50) warga Jalan Sekaduyan Taka, Kecamatan Seimanggaris, Nunukan, Kalimantan Utara, dilaporkan hilang di kedalaman Sungai Seimanggaris, Senin (5/8/2024) sore. 

Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBPD) Nunukan, Muhammad Basir menuturkan, laporan kehilangan seorang nelayan bernama Ekarius, diterima dari rekan korban sesama nelayan bernama Sukirman, pada Selasa pukul (6/8/2024).

Baca Juga  Indeks Pencegahan Korupsi Bulungan diatas Nasional

“Kejadiannya Senin sore sekitar pukul 16.30 wita. Korban turun memasang pukat, tapi tiba tiba hilang, diduga diseret buaya. Sementara ini masih dalam pencarian,” ujar Basir.

Korban pergi memukat ikan di Sungai Seimanggaris bersama 5 nelayan lain. Namun saat pukat belum terpasang sempurna, tubuh korban terlihat seakan ada yang menenggelamkan, diduga serangan buaya. 

Daerah Sungai Seimanggaris yang bersambung dengan muara Sebuku dikenal habitat buaya.

Bagikan:

Ads - After Post Image

Topik

Ads - Before Footer